HIPERTENSI










Ramli Randan
SOP No Dokumen 122/SOP/GRC/III/2019
No Revisi 0
Tanggal Terbit 04 Maret 2019
Halaman 1/3
Klinik Pratama Rawat Jalan
Gracia
1. Pengertian

Hipertensi adalah suatu peningkatan tekanan darah di dalam arteri, secara tetap di atas normal

2. Tujuan

Sebagai pedoman petugas untuk menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan hipertensi

3. Kebijakan
  • Keputusan Kepala Klinik Gracia Nomor 98/SK/GRC/I/2023 tentang
    Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi

Kementrian Kesehatan RI, Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta. 2014

5. Alat dan Bahan
6. Prosedur
  1. Petugas melakukan anamnesis (keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat alergi, dan riwayat penyakit keluarga).
  2. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan.
  3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan / yang sesuai.
  4. Jika ada indikasi petugas melakukan pemeriksaan penunjang.
  5. Petugas menegakkan diagnosa dan atau differential diagnosis berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan vital sign, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (jika diperlukan).
  6. Petugas menentukan klasifikasi hipertensi menurut Joint National Committee/INC VII.

    Klasifikasi

    TD Sistolik

    TD Diastolik

    Normal

    < 120 mmHg

    <80 mmHg

    Pre-Hipertensi

    120-139 mmHg

    80-89 mmHg

    Hipertensi stage 1

    140-159 mmHg

    90-99 mmHg

    Hipertensi stage 2

    ≥ 160 mmHg

    ≥ 100 mmHg

  7. Petugas memberikan terapi sesuai dengan diagnosa yang ditegakkan:
    1. Pre-Hipertensi
      • Modifikasi gaya hidup (diet kaya buah dan sayuran, pembatasan intake natrium/garam, gula dan lemak, mempertahankan berat badan dan lingkar pinggang ideal, gaya hidup aktif/olah raga teratur, stop merokok, stop/membatasi konsumsi alkohol (bagi yang minum alkohol), manajemen stres.
    2. Hipertensi stage 1
      • Modifikasi gaya hidup
      • Diuretik tiazid
      • Dapat dipertimbangkan: ACE inhibitor, Beta Blocker (BB), Calcium Channel Blocker (CCB)
    3. Hipertensi stage 2
      • Modifikasi gaya hidup
      • Kombinasi 2 obat: diuretik dengan ACE inhibitor, atau BB, atau CCB 
      • Diuretik

        HCT

        Dosis dewasa 12,5-50 mg/hari

        Spironolakton

        Dosis dewasa 50-100 mg/hari sebagai dosis tunggal atau dosis terbagi

        Furosemid

        Dosis dewasa 20-80 mg/hari pagi hari

      • Aci inhibitor

        Captopril

        Dosis 12,5 -25 mg tiap 8-12 jam

         

      • Calcium Channel Blocker (CCB)

        Amlodipin

         

        •  Dosis 5 mg tiap 24 jam maksimal 10 mg/hari

        •  Geriatri dan penderita gangguan hati dimulai 2,5 mg/hari

        •  Dapat sebagai profilaksis angina

        Diltiazem

        •  Dosis awal 60-120 mg tiap 12 jam

        •  Dosis maksimal 360 mg/hari

        •  Kontraindikasi: gagal jantung kongestif, blok jantung dan hipotensi

        Nifedipin

        •  Hanya utk preeklamsia dan tokolitik tidak direkomendasikan untuk kasus hipertensi, tapi boleh untuk profilaksis angina dan fenomena raynaud.

        •  Dosis 5-30 mg tiap 8 jam

      • Penyakit Beta / Bet Blocker (BB) 

        Propanolol

        Dosis dewasa:

        Awal: 40 mg tiap 8-12 jam Pemeliharaan: 120-240 mg/hari

  8. Bila ada indikasi hipertensi dengan penyakit penyerta/indikasi khusus petugas memberikan terapi sesuai indikasi khusus tersebut, ditambah obat anti hipertensi lain sesuai kebutuhan.
  9. Petugas menentukan traget tekanan darah yaitu:
    1. < 140/90 mmHg
    2. atau < 130/80 mmHg pada pasien DM, penyakit ginjal kronik, memiliki ≥ 3 faktor resiko, ada penyakit tertentu
  10. Bila traget tekanan darah belum tercapai setelah observasi selama 2 minggu petugas mengoptimalkan dosis atau menambah obat anti hipertensi yang lain.
  11. Bila dengan mengoptimalkan dosis atau menambah obat anti hipertensi yang lain traget tekanan darah belum tercapai petugas mempertimbangkan dengan pasien untuk melakukan rujukan ke dokter spesialis.
  12. Petugas memberikan edukasi kepada pasien dan atau keluarganya tentang modifikasi gaya hidup.
  13. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi.
  14. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien

HIPERTENSI
7. Diagram Alir -
8. Unit Terkait

Pelayanan Umum 

Rekaman Historis Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan