1. Pengertian |
Tonsilitis adalah peradangan tonsil palatina yang merupakan bagian dari cincin Waldeyer. Cincin Waldeyer terdiri atas susunan jaringan limfoid yang terdapat di dalam rongga mulut yaitu: tonsil faringeal (adenoid), tonsil palatina (tonsil faucial), tonsil lingual (tonsil pangkal lidah), tonsil tuba Eustachius (lateral band dinding faring/ Gerlach’s tonsil).
|
6. Prosedur |
- Petugas melakukan anamnesa dan didapatkan keluhan:
- Rasa kering di tenggorokan sebagai gejala awal.
- Nyeri pada tenggorok, terutama saat menelan. Rasa nyeri semakin lama semakin bertambah sehingga anak menjadi tidak mau makan.
- Nyeri dapat menyebar sebagai referred pain ke telinga.
- Demam yang dapat sangat tinggi sampai menimbulkan kejang
pada bayi dan anak-anak.
- Sakit kepala, badan lesu, dan nafsu makan berkurang.
- Plummy voice / hot potato voice: suara pasien terdengar seperti orang yang mulutnya penuh terisi makanan panas.
- Mulut berbau (foetor ex ore) dan ludah menumpuk dalam kavum oris akibat nyeri telan yang hebat (ptialismus).
- Pada tonsilitis kronik, pasien mengeluh ada penghalang /
mengganjal di tenggorok, tenggorok terasa kering dan pernafasan berbau (halitosis).
- Petugas melakukan pemeriksaan fisik:
- Tonsilitis akut:
- Tonsil hipertrofik dengan ukuran ≥ T2.
- Hiperemis dan terdapat detritus di dalam kripti yang memenuhi permukaan tonsil baik berbentuk folikel, lakuna, atau pseudomembran.
- Palatum mole, arkus anterior dan arkus posterior juga tampak udem dan hiperemis.
- Kelenjar limfe leher dapat membesar dan disertai nyeri tekan.
- Tonsilitis kronik:
- Tampak tonsil membesar dengan permukaan yang tidak rata, kriptus melebar dan berisi detritus.
- Pembesaran kelenjar limfe submandibula dan tonsil yang
mengalami perlengketan.
- Petugas menentukan gradasi pembesaran tonsil sebagai berikut:
-
T0: tonsil sudah diangkat.
-
T1: <25% volume tonsil dibandingkan dengan volume orofaring atau batas medial tonsil melewati pilar anterior sampai 1⁄4jarak pilar anterior uvula.
-
T2: 25-50% volume tonsil dibandingkan dengan volum orofaring atau batas medial tonsil melewati 1⁄4 jarak pilar anterior-uvula sampai 1⁄2 jarak pilar anterior-uvula.
-
T3: 50-75% volume tonsil dibandingkan dengan volume orofaring atau batas medial tonsil melewati 1⁄2 jarak pilar anterior-uvula sampai 3⁄4 jarak pilar anterior-uvula.
-
T4: > 75% volume tonsil dibandingkan dengan volume orofaring atau batas medial tonsilmelewati 3⁄4 jarak pilar anterior-uvula sampai uvula atau lebih. 
- Petugas menegakkan diagnosa.
- Petugas melakukan tatalaksana:
- Istirahat cukup.
- Makan makanan lunak dan menghindari makan makanan yang mengiritasi.
- Menjaga kebersihan mulut.
- Pemberian obat oral sistemik:
- Tonsilitis viral.
Istirahat, minum cukup, analgetika / antipiretik (misalnya, Paracetamol), suplementasi untuk meningkatkan sistem imun tubuh.
- Tonsilitis bakteri
Amoksisilin 50 mg/kgBB dosis dibagi 3 kali/hari selama minimal 3 hari dan pada dewasa 3 x 500 mg selama minimal 3 hari. Steroid untuk menekan reaksi inflamasi. Steroid yang dapat diberikan berupa Deksametason 3 x 0,5 mg pada dewasa selama 3 hari dan pada anak-anak 0,01 mg/kgBB/hari dibagi 3 kali pemberian selama 3 hari. Analgetik/ antipiretik dapat diberikan bila diperlukan.
- Petugas merujuk untuk saran dilakukan tonsilektomi:
dan terjadi komplikasi abses peritonsiler, septikemia, meningitis, glomerulonephritis, demam rematik akut.
- Petugas memberikan edukasi untuk pasien dan keluarga untuk:
- Menghindari pencetus, termasuk makanan dan minuman yang
mengiritasi.
- Melakukan pengobatan yang adekuat karena risiko kekambuhan cukup tinggi.
- Menjaga daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makan bergizi dan olahraga teratur.
- Berhenti merokok.
- Selalu menjaga kebersihan mulut.
- Mencuci tangan secara teratur.
- Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi.
- Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien
|