STANDAR PELAYANAN MEDIS SEPSIS PUERPERALIS










Ramli Randan
SOP No Dokumen 128/SOP/GRC/III/2019
No Revisi 0
Tanggal Terbit 04 Maret 2019
Halaman
Klinik Pratama Rawat Jalan
Gracia
1. Pengertian

Sepsis puerperalis adalah infeksi pada traktus genitalia yang dapat terjadi setiap saat antara awitan pecah ketuban (ruptur membran) atau persalinan dan 42 hari setelah persalinan atau abortus dimana terdapat dua atau lebih dan hal—hal berikut ini :

  • Nyeri pelvic
  • Demam 38,5atau lebih yang diukur melalui oral kapan saja
  • Rabas vagina berbau busuk
  • Keterlambatan dalam kecepatan penurunan ukuran uterus (sub involusi uteri)
2. Tujuan Bidan mampu mengenali secara tepat tanda dan gejala sepsis puerperalis, melakukan perawatan dengan segera dan merujuknya.
3. Kebijakan
  • Keputusan Kepala Klinik Gracia Nomor 98/SK/GRC/I/2023 tentang
    Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi
5. Alat dan Bahan
6. Prosedur

Proses

Bidan Harus  :

  1. Amati tanda dan gejala infeksi puerpuralis yang diagnosa bila dua atau lebih gejala diatasnterjadi sejak pecahnya selaput ketuban mulai dari dua hari.
  2. Saat memberikan pelayanan nifas, periksa tanda awal atau gejala infeksi
  3. Beri penyuluhan pada ibu, suami. Keluarganya agar waspada terhadap tanda atau gejala infeksi, dan agar segera mencari pertolongan jika memungkinkan.
  4. Jika diduga sepsis, periksa ibu dari kepala sampai kaki untuk mencari sumber infeksi.
  5. Jika uterus nyeri, pengecilan uterus lambat atau terdapat pendarahan pervagina, mulai berikan infus Ringer Laktat dengan jarum berlubang besar ( 16-18 G), rujuk ibu segera ke RS (ibu perlu diperiksa untuk melihat kemungkinan adanya sisa jaringan plasenta).
  6. Jika kondisinya gawat dan terdapat tanda / gejala septik syok dan terjadi dehidrasi, beri cairan IV dan antibiotika sesuai dengan ketentuan. Rujuk ibu ke RS.
  7. Jika hanya sepsis ringan, ibu tidakterlalu lemah dan sulit merujuk berikan antibiotika.
  8. Patikan bahwa ibu atau bayi dirawat terpisah atau jauh dari anggota keluarga lainnya, sampai infeksi teratasi.
  9. Cuci tangan dengan seksama sebelum dan sesudah memeriksa ibu / bayi.
  10. Alat-alat yang dipakai ibu jangan dipakai untuk keperluan lain, terutama ibu nifas dan bayi lain.
  11. Beri nasehat kepada ibu untuk pentingnya kebersihan diri, penggunaan pembalut sendiri dan membuangnya dengan hati-hati.
  12. Tekankan pada anggota keluarga tentang pentingnya istirahat, gizi baik dan banyak minm bagi ibu.
  13. Motivasi ibu untuk tetap memberikan ASI Eksklusif.
  14. Lakukan semua pencatatan dengan seksama .
  15. Amati ibu dengan seksama dan jika kondisinya tidak membaik dalam 24 jam, segera rujuk ke RS.
  16. Jika syok terjadi ikuti langkah-langkah penatalaksanaan syok.

Ingat

  • Lakukan tes sensitivitas sebelum memberikan suntikan antibiotika.
  • Semua ibu nifas berisiko terkena infeksi, dan ibu yang telah melahirkan bayi dalam keadaan mati, persalinan yang memanjang, pecahnya selaput ketuban yang lama mempunyai risiko yang lebih tinggi.
  • Kebersihan dan cuci tangan sangatlah penting, baik untuk pencegahan maupun penanganan sepsis.
  • Infeksi bisa menyebabkan perdarahan post partum sekunder.
  • Keadaan ibu akan semakin memburuk jika antibiotika tidak diberikan secara dini dan memadai.

Ibu dengan sepsis puerperalis perlu dukungan moril, karena keadaan umumnya dapat menyebabkannya menjadi sangat letih dan depresi.

STANDAR PELAYANAN MEDIS SEPSIS PUERPERALIS
7. Diagram Alir -
8. Unit Terkait
Rekaman Historis Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan