HEMMORAGIC ANTE PARTUM










Ramli Randan
SOP No Dokumen 121/SOP/GRC/III/2019
No Revisi 0
Tanggal Terbit 04 Maret 2019
Halaman 1/2
Klinik Pratama Rawat Jalan
Gracia
1. Pengertian

Hemmoragic ante partum adalah perdarahaan pervaginam pada usia kehamilan 20 minggu atau lebih dengan diagnosa banding solusio placenta, placenta pervia dan vasa previa

2. Tujuan

Sebagai acuan langkah-langkah penanganan perdarahan ante partumĀ 

3. Kebijakan
  • Keputusan Kepala Klinik Gracia Nomor 98/SK/GRC/I/2023 tentang
    Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi
  1. Kementrian Kesehatan RI, Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta. 2014
  2. Buku saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Dasar dan RujukanĀ 
5. Alat dan Bahan
6. Prosedur
  1. Dokter/Bidan melakuka anamnesis riwayat penyakit sekarang, seperti :
    1. Perdarahan pervaginam pada usia kehamilan 20 minggu atau lebih 
    2. Perdarahan spontan tanpa aktivitas atau trauma pada daerah abdomen
    3. Nyeri atau tanpa nyeri akibat kontraksi uterus 
    4. Beberapa faktor predisposisi :
      • Riwayat solusio placenta
      • Hipertensi
      • Perokok
      • Multiparitas
  2. Dokter/Bidan melakukan pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan generalis serta pemeriksaan obstreti, seperti :
    1. Pemeriksaan generalis :
      • Pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi kesadaran, Tekanan darah, Nadi, Suhu dan frekuensi nafas 
      • Pemeriksaan menyeluruh dari kepala hingga kaki dengan cepat 
    2. Pemeriksaan obstetri
      • Pemeriksaan luar 
        • Leopod I-IV
        • DJJ 
      • Periksa dalam (inspekulo)
        • Menentukan sumber peradarahan, apakah perdarahan berasal daro ostium uteri atau perdarahan yang berasal dari serviks atau dinding vagina, serta memperkirakan jumlah perdarahan 
  3. Dokter/Bidan menegakkan diagnosa dengan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
  4. Dokter/Bidan melakukan penatalaksanaan, anatar lain :
    1. Bila ditemukan ada tanda-tanda syok seperti akral dingin dan pucat, nadi < 100 x/menit teraba lemah dan tekanan darah sistolik <90 mmhg maka hendaknya segera dilauka stabilisasi sebelum pasien dirujuk kerumah sakit, dengan cara :
      • Pemberien onsigen nasal kanu 2-3 liter/menit 
      • Lakukan pemansangan infus 2 jalur intravena dengan menggunakan RL atau Nacl 0,9% dengan dosis loading secepatnya (kecepatan 1 L dalam 15-20 menit) dapat diulang kembali sampai maksimal 3 L dalam 2-3 jam apabila keadaan pasien tidak membaik.
      • Lakukan pemasangan kateter untuk memantau urine output.
    2. Bila didapatkan tanda-tanda inpartu seperti cairan lendir bercampur darah dan kontraksi terus minimal terjadi 2 kali dalam 10 menit serta kehamilan lebih ari 38 minggu, lanjutkan dengan tatalaksana persalinana normal, kecuali pada pasien placenta previa dan vasa previa . Jika kehamila kurang ari 37 minggu sebaiknya pasie dirujuk  ke Rumah sakit.
    3. Bila tidak didapat tanda-tanda inpartu pikirkan perdarahan ante partum dan segera lakukan pemasangan infuse intravena lalu kemudian rujuk pasien ke Rumah sakit
    4. Pada pasien placenta previa tidak disarankan melakukan pemeriksaan dalam
  5. Dokter/Bidan mendokumntasikan hasil tindakan .
  6. Melakukann rujukan ke Rumah sakit (sesuia SOP rujukan Kebidanan)
HEMMORAGIC ANTE PARTUM
7. Diagram Alir -
8. Unit Terkait
  1. Pelayanan Umum
  2. Ruang TindakanĀ 
  3. Ruang KIA-KB-Imunisasi
Rekaman Historis Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan