STANDAR PELAYANAN MEDIS KEGAWAT DARURATAN










Ramli Randan
SOP No Dokumen 74/SOP/GRC/III/2019
No Revisi 0
Tanggal Terbit 04 Maret 2019
Halaman 1/6
Klinik Pratama Rawat Jalan
Gracia
1. Pengertian

Kondisi kesehatan yang mengancam jiwa yang terjadi dalam kehamilan atau selama dan sesudah persalinandan kelahiran, yang dapat terjadi  tiba-tia dan tidak terduga, serta membutuhkan tindakan segera guna menyelamatkan jiwa

2. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengenali dan menatalaksanakan kegawatdaruratan medik obstetri dan neonatal.

3. Kebijakan
  • Keputusan Kepala Klinik Gracia Nomor 98/SK/GRC/I/2023 tentang
    Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi
5. Alat dan Bahan
6. Prosedur

Elemen-Elemen Penting Dalam Stabilisasi Pasien :

  1. Menjamin kelancara jalan nafas, pemulihan sistem respirasi dan sirkulasi.
  2. Menghentikan sumber pendarahan atau infeksi
  3. Menganti cairan tubuh yang hilang
  4. Mengatasi rasa nyeri atau gelisah

Terapi cairan :

Larutan isotonik yang dianjurkan adalah Riger Lakat dan NaCI Fisiologis.

Untuk Pemberian Cairan Infus, Perhatikan :

  1. Jumlah cairan yang akan diberikan
  2. Lamanya pemberian per unit cairan
  3. Ukuran atau diameter jarum (no. 16-18) dan kecepatan tetesan. Jumlah pertetesan bervariasi antara 10 atau 20 tetes per mililiter.

 

Rumusan Kecepatan Cairan Infus :

Jumlah cairan yang dibutuhkan (ml) / wkt pemberian (mnt) X jumlah tetes per ml = jumlah tetes permenit

Pemberian Medikamentosa

Tanyakan riwayat alergi obat-obatan sebelum memberikan obat kepada pasien. bila ada riwayat alergi, maka harus dicarikan obat pengganti yang lebih aman tetapi juga cukup efektif.

 

Antibiotik Dosis Keterangan
Ampicillin 1 g IV tiap 4 jam / 500 mg oral tiap 6 jam. Spektrum luas dan murah.
Kloramfenikol 1 g IV tiap 6 jam Baik untuk sepsis, penekanan sumsum tulang, pantau gambaran darah
Gentamisin

Doksisiklin

Tetrasiklin

 

1,5 mg/kgBB/dosis IV/IM tiap 8 jam 100 mg tiap 12 jam 500 mg tiap 6 jam (jangan diberikan bersamaan dengan susu atau antasida) Efektif untuk gram (-) dan flora usus.

Aktif untuk kuman gram (+), gram (-) termasuk klamidia. Dapat menggantikan kombinasi dengan ampisillin baik dikombinasikan dengan metronidazol.

Metronidazol 1 g IV atau perektal tiap 12 jam atau 500 mg oral tiap 6 jam. Baik untuk gram (-) dan anaerob

 

Penatalaksanaan Nyeri :

  • Kebanyakan pasien dengan infeksi berat, trauma intra abdomen, demam tinggi, dan komplikasi berat lainnya, akan mengeluhkan rasa nyeri dan membutuhkan analgesia.
  • Hindarkan pemberian sedative berlebihan karena akan menghilangkan kemampuan pasien untuk menjawab secara benar.
  • Anti redang non steroid dapat menimbulkan gangguan pembekuan darah.
  • Beberapa analgesia juga mempunyai efek antipiretik sehingga sebaiknya tidak diberikan sebelum selesainya pengukuran temperatur tubuh. Penggabungan analgesik dan sedative kadng-kadang menyebabkan depresi pernafasan.

 

Syok

Adalah suatu kondisi gawat darurat yang memerlukan penanganan segera dan intensif untuk menyelamatkan jiwa pasien.

 

Tanda-Tanda Syok :

  1. Nadi cepat dan halus (>100x/mnt)
  2. Menurunya TD (Diastolik <60 mmHg)
  3. Pernafasan Cepat (RR > 32x/mnt)
  4. Pucat (terutama conj, palpebrae, telapak tangan dan bibir)
  5. Berkeringat, gelisah, apatis/bingung, atau pingsan.

 

Penanganan :

  1. Penanganan awal sangat penting untuk menyelamatkan jiwa pasien :
  • Nilai kegawatan dengan melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
  • Cegah hipotermi dan miringkan kepala/tubuh pasien untuk mencegah aspirasi muntahan. Jangan berikan sesuatu melalui mulut untuk mencegah aspirasi.
  • Bebaskan jalan nafas dan berikan oksigen melalui selang atau masker dengan kecepatan 6-8 l/menit.
  • Tinggikan tungkai untuk membantu beban kerja jantung. Bila setelah posisi tersebut pasien menjadi sesak atau mengalami edema pasru maka kembalikan tungaki pada posisi semula dan tinggikan tubuh atas untuk mengurangi tekanan hidrostatik pada paru.

Bila hingga langkah akhir tersebut diatas ternyata tak tampak secara jelas perbaikan kondisi pasien, maka disiapkan untuk dirujuk ke RS.

  1. Perbaikan cairan tubuh

Berikan segera RL/NaCI 1 liter dalam 15-20 menit, kemudian lanjutkan hingga mencapai 3 liter (lihat kondisi pasien) dalam 2-3 jam. Jangan berikan cairan oral.

  1. Pemeriksaan laboratorium

Periksa hemogoblin, eritrosit, lekosit, trombosit, golongan darah uji crossmatch, ukur jumlah dan produksi urine. Produksi dibawah 50ml perjam menunjukan hipovolemia.

  1. Tranfusi darah

Bila HB < 6 g%, hematokrit <20 keadaan ini menunjukan kondisi yang kritis sehingga mutlak diberi transfusi darah, dirujuk ke RS.

  1. Antibiotika

Bila terdapat tanda-tanda infeksi (demam, mengigil, darah bercampur sekret berbau) segera berikan antibiotika spektrum luas. Dilihat dosis antibiotika pada tabel di atas.

  1. Terapi Definitif

Setelah stabilisasi pasien tercapai, cari penyebab syok. Syok hipovolemik akibat pendarahan hebat yang disebabkan kegagalan kontraksi uterus, sisa plasenta, robekan dinding uterus atau jalan lahir, maka menghentikan sumber pendarahan dai organ-organ tersebut merupak terapi kausatif yang definitif.

  1. Penanganan lanjutan

Setelah sumber pendarahan ditemukan, hetikan pendaraham, upayakan kondisi pasien tetap stabil. Lakukan pemantauan tanda vital dan kemajuan pengobatan.

Resusitasi

Tindakan resusitasi merupakan upaya untuk memulihkan kesadaran pada penderita yang secara klinis, mendadak atau baru mengalami kehilangan tanda-tanda kehidupan atau restorasi fase awal kegagalan fungsi vtal. Upaya ini meliputi perangsangan sistem-sistem vital agar dapat berfungsi kembali atau penggunaan sistem artifisial untuk mempertahankan kehidupan.

Resusitasi kardio – pulmoner (cardio – pulmonary resuscitation – CPR) merupakan tindakan substitusi terhadap sistem pernafasan dan pompa jantung pada penderita-penderita yang mengalami henti jantung atau penghentian sistem vital secara mendadak.

Dua komponen penting dalam upaya resusitasi cardio pulmoner adalah melakukanventilasi artifisial atau pernafasan buatan dan pijat jantung eksternal.

 

Fase-fase CPR

1 Dukungan awal terhadap fingsi vital (basic life support) Airway ( bebaskan jalan nafas) breathing (pulihkan pernafasan) circulation (perbaiki sirkulasi)
2 Dukungan lanjut terhadap fungsi vital (advanced life support) Drug & fluid (medikamentosa & cairan) electrocardiography fibrilation (atasi gangguan alur impuls jantung)
3 Mempertahankan fungsi vital (prolonged life support) Gauging (penilaian dan terapi lanjutan) human mentatio (pemeliharaan fungsi normal) intensive care (perawatan intensif)

 

Bebaskan Jalan Nafas

Bila lidah jantung ke orofaring, maka lakukan :

  1. Posisikan kepala dalam keadaan hiperekstensi
  2. Sambil mempertahankan posisi tersebut di atas, angkat dagu penderita
  3. Bukakan mulut yang sedang terkatup

 

Perhatian 1

Jangan melakukan hiperekstensi kepala pada pasien yang mengalami trauma atau kelainan pada leher, karena akan memperburuk keselamatan jiwa mereka.

 

Memulihkan Pernafasan

Segera lakukan pernafasan buatan.

Jenis-jenis pernafasan buatan :

  1. Pernafasan mulut ke mulut secra tak langsung (gunakan alat penghantar)
  2. Pernafasan ke sungkup hidung mulut
  3. Pernafasan dengan balon resustasi (manual)
  4. Pernafasan dengan mesin pernafasn (automatic)

 

Frekuensi Nafas Buatan :

  1. 2 pernafasan diantara 16 kali kompresi jantung (penolong tunggal)
  2. 1 pernafasan diantara 5 kali kompresi jantung (dua tenaga tunggal)

Upayakan pernafasan menjadi 10-14 kali permenit dan frekuensi kompresi 60-100 kali permenit karena frekuensi ini merupakan frekuensi fisiologis sistem cardio pulmoner.

Memperbaiki Sirkulasi

Untuk membuat pasokan buatan melalui sistem sirkulasi, lakukan kompresi jantung pada area 1/3 bawah sternum (secara tegak lurus, vertikal terhadap dinding dada, menggunakan telapak tangan penolong yang saling ditindihkan) dengan frekuensi 60-100 kali permenit.

 

Pantauan Hasil Kompresi Jantung dengan :

  1. Gerakan naik turun dinding dada pada pemberi nafas buatan (tidak terdengar kebocoran udara yang masuk)
  2. Teraba denyut pembuluh terotis bersamaan dengan kompresi jantung
  3. Ada gelombang QRS (bila EKG terpasang)

Penilaian Awal CRP

Penialaian sebaiknya dilakuka setiap menit. Penilaian awal setelah fase ABC selesai delakukan, kemungkinan hasil penilaian :

  1. Ekstrim positif, yaitu pasien sadar dan dapat mempertahankan fungsi vital, atau ekstrim negatif yaitu pasien dinyatakan meninggal.

Hasil antara, yaitu pasien belum sadar, tapi belum dinyatakan meninggal. Bila belum sadar dan belum ada reaksi sepontasn, lanjutkan upaya GHI. Bila belum sadar dari, belum ada reaksi sepontan, lanjutkan DEF.

 

Medika mentosa dan cairan

  1. Adrenalin 0,5-1,0 mg (untuk dewasa) atau 10 mg/kgBB (untuk neonatus) secara IV, setelah pemberian, lakukan pembilasan pada alur intravena untuk mencegah akumulasi obat pada perivena.
  2. Ulangi pemberian adrenalin setiap 3-5 menit hingga terjadi denyut jantung spontan atau sebaliknya.

 

Melihat kondisi dan reaksi pasien, direkomendasikan untuk memberikan adrenalin dengan dosis sebagai berikut :

·         Dosis umum                     : 1 mg IV setiap 3-5 menit

·         Dosis menengah               : 2-6 mg IV setiap 3-5 menit

·         Dosis eskalatif                  : 1 mg-3 mg-5 mg IV setiap 3 menit

·         Dosis tinggi                      : 0,1 mg/kgBB IV setiap 3-6 menit

Berikan natrium bikarbonat 1 mEq/kgBB (IV) yang diulang setiap 10 menit (tiap dua menit bila terjadi henti jantung) dengan dosis 0,5 mEq/kgBB untuk koreksi asidosis metabolik.

 

Penghentian Tindakan Resusitasi

  • Bila terjadi pernafasan dan denyut jantung spontan
  • Setelah mencapai tempat rujukan (bila dirujuk)
  • Setelah 30-60 menit tindakan resusitasi dilakukan dan respons diubah penderita tidak menunjukan adanya perbaikan ( refleks pupil negatif)
  • Penolong sudah letih dan berbagai upaya tidak memuahkan hasil

Pasien dinyatakan meninggal.

STANDAR PELAYANAN MEDIS KEGAWAT DARURATAN
7. Diagram Alir -
8. Unit Terkait
  1. Ruang Tindakan
  2. Pelayanan Umum
  3. Pelayanan Gigi
  4. KIA
Rekaman Historis Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan