1. Pengertian |
Pioderma adalah infeksi kulit (epidermis, dermis, dan subkutis) yang disebabkan oleh bakteri gram positif dari golongan Stafilococcus dan Streptococcus. Penularannya melalui kontak langsung dengan agen penyebab dan berhubungan erat dengan keadaan sosial ekonomi.
Pioderma terbagi lagi ke beberapa jenis sesuai dengan bentuk lesi.
Kode ICD X untuk pyoderma adalah L08.0.
Kode ICD X untuk impetigo adalah L01.
Kode ICD X untuk abses kutan, furunkel, dan karbunkel adalah L02
|
2. Tujuan |
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan pioderma, impetigo, abses kutan, furunkel, dan karbunkel |
5. Prosedur |
- Petugas melakukan anamnesis (keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat alergi, dan riwayat penyakit keluarga) seperti
- Awalnya berbentuk seperti bintik kecill yang gatal, dapat berisi cairan atau nanah dengan dasar dan pinggiran sekitarnya kemerahan, dapat meluar menjad bengkak disertai dengan rasa nyeri
- Bintil kemudia pecah dan menjadi keropeng/koreng yang mengering, keras, dan sangat lengket
- Faktor risiko hygiene yang kurang baik
- Petugas melakukan pemeriksaan tanda vital yang diperlukan
- Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan / yang sesuai
- Petugas menegakkan diagnosa dan atau differential diagnosis berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan vital sign, pemeriksaan fisik
- Folikulitis : peradangan folikel rambut yang ditandai dengan papul eritema perifolikuler dan rasa gatal atau perih
- Furunkel : peradangan folikel rambut dan jaringan sekitarnya berupa papul, vesikel, atau pustule perifolikuler dengan eritema di sekitarnya dan disertai rasa nyeri
- Furunkulosis : beberapa furunkel yang tersebar
- Karbunkel : kumpulan dari beberapa furunkel, ditandai dengan beberapa furunkel yang berkonfluensi membentuk nodus bersupurasi di beberapa puncak
- Impetigo krustosa : peradangan yang memberikan gambaran vesikel yang dengan cepat berubah menjadi pustule dan pecah sehingga menjadi krusta kering kekuningan seperti madu
- Impetigo bulosa : peradangan yang memberikan gambaran vesikobulosa dengan lesi bula hipopionEktima : peradangan yang menimbulkan kehilangan jaringan dermis bagian atas (ulkus dangkal)
- Jika ada indikasi, pasien bisa diberikan rujukan ke pelayanan kesehatan yang lebih tinggi
- Petugas memberikan terapi sesuai diagnosis yang ditegakkan
- Sistemik
- Penisilin
- Dosis dewasa : 3 x 250-500 mg/hari selama 5-7 hari
- Dosis anak : 50 mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 dosis selama 5-7 hari
- Prednison
- Dosis dewasa: 10-60 mg/hari terbagi dalam 3-4 dosis
- Dosis anak: 1-2 mg/kg BB/hari terbagi dalam 3-4 dosis
- Amoksisilin dengan asam klavulanat
- Dosis dewasa : 3 x 250-500 mg
- Dosis anak : 25 mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 dosis selama 5-7 hari
- Klindamisin 4 x 150 mg/hari, pada infeksi berat dosisnya 4 x 300-450 mg/hari
- Eritromisin
- Dosis dewasa : 4 x 250-500 mg
- Dosis anak : 20-50 mg/kgBB/hari terbagi dalam 4 dosis selama 5-7 hari
- Sefalosporing, misalnya sefadroxil dengan dosis 2 x 500 mg atau 2 x 1000 mg/hari
- Topikal
- Jika banyak pus/krusta, kompres terbuka dengan permanganaskalikus (PK) 1/5.000 atau povidon iodin 7.5% yang dilarutkan 10 kali
- Jika tidak tertutup pus atau krusta, berikan salep atau krim asam fusidat 2% atau mupirosun 2%, dioleskan 2-3 kali/hari selama 7-10 hari
- Betametason krim
- Petugas memberi edukasi kepada pasien yaitu untuk menjaga kebersihan diri dan stamina tubuh
- Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi
- Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien
|