PERITONITIS










Ramli Randan
SOP No Dokumen 186/SOP/GRC/III/2019
No Revisi 0
Tanggal Terbit 04 Maret 2019
Halaman 1/2
Klinik Pratama Rawat Jalan
Gracia
1. Pengertian

Peritonitis adalah inflamasi dari peritoneum (lapisan serosa yang menutupi rongga abdomen dan organ-organ abdomen di dalamnya). Peritonitis dapat disebabkan oleh kelainan di dalam abdomen berupa inflamasi dan penyulitnya misalnya perforasi apendisitis, perforasi tukak lambung, perforasi tifus abdominalis.

Kode ICD X untuk peritonitis adalah K65.

2. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan peritonitis

3. Kebijakan
  • Keputusan Kepala Klinik Gracia Nomor 98/SK/GRC/I/2023 tentang
    Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

5. Alat dan Bahan
6. Prosedur
  1. Petugas melakukan anamnesis dan menggalinya, berkaitan dengan keluhan berikut:
    • Nyeri hebat pada abdomen yang dirasakan terus-menerus selama beberapa jam, dapat hanya di satu tempat ataupun tersebar di seluruh abdomen, intensitas nyeri semakin kuat saat penderita bergerak seperti jalan, bernafas, batuk, atau mengejan.
    • Bila telah terjadi peritonitis bakterial, suhu badan penderita akan naik dan terjadi takikardia, hipotensi dan penderita tampak letargik dan syok.
    • Mual dan muntah timbul akibat adanya kelainan patologis organ visera atau akibat iritasi peritoneum.
    • Kesulitan bernafas disebabkan oleh adanya cairan dalam abdomen, yang dapat mendorong diafragma.
  2. Petugas melakukan pemeriksaan tanda vital fisik secara menyeluruh.
    • Pasien tampak letargik dan kesakitan
    • Dapat ditemukan adanya demam
    • Distensi abdomen disertai nyeri tekan dan nyeri lepas abdomen
    • Adanya defans muskular
    • Hipertimpani pada perkusi abdomen
    • Pekak hati dapat menghilang akibat udara bebas di bawah diafragma
    • Bising usus menurun atau menghilang
    • Rigiditas abdomen atau sering disebut ’perut papan’, terjadi akibat kontraksi otot dinding abdomen secara volunter sebagai respon/antisipasi terhadap penekanan pada dinding abdomen ataupun involunter sebagai respon terhadap iritasi peritoneum.
    • Pada rectal toucher akan terasa nyeri di semua arah, dengan tonus muskulus sfingter ani menurun dan ampula rekti berisi udara.
  3. Petugas melakukan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
  4. Petugas melakukan tatalaksana merujuk ke RS dan tata laksana awal sebagai berikut:
    • Memperbaiki keadaan umum pasien
    • Pasien puasa
    • Dekompresi saluran cerna dengan pipa nasogastrik atau intestinal
    • Penggantian cairan dan elektrolit yang hilang yang dilakukan secara intravena
    • Pemberian antibiotik spektrum luas intravena.
    • Tindakan-tindakan menghilangkan nyeri dihindari untuk tidak menyamarkan gejala
  5. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien 
PERITONITIS
7. Diagram Alir -
8. Unit Terkait

Pelayanan Umum 

Rekaman Historis Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan