PERDARAHAN SALURAN CERNA BAGIAN ATAS










Ramli Randan
SOP No Dokumen 180/SOP/GRC/III/2019
No Revisi 0
Tanggal Terbit 04 Maret 2019
Halaman 1/2
Klinik Pratama Rawat Jalan
Gracia
1. Pengertian

Perdarahan saluran cerna merupakan masalah yang sering dihadapi, bervariasi mulai dengan perdarahan masif yang mengancam jiwa hingga perdarahan samar yang tidak dirasakan.

Hematemesis (muntah darah segar atau hitam) menunjukkan perdarahan dari saluran cerna bagian atas, proksimal dari ligamentum Treitz.

Melena (tinja hitam, bau khas) biasanya akibat perdarahan saluran cerna bagian atas, meskipun demikian perdarahan dari usus halus atau kolon bagian kanan, juga dapat menimbulkan melena.

Kode ICD X untuk perdarahan gastrointestinal adalah K92.2, untuk hematemesis adalah K92.0, sedangkan untuk melena adalah K92.1.

2. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan perdarahan saluran cerna bagian atas.

3. Kebijakan
  • Keputusan Kepala Klinik Gracia Nomor 98/SK/GRC/I/2023 tentang
    Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi

Kementrian Kesehatan RI, Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta. 2014

5. Prosedur
  1. Petugas melakukan anamnesis dan menggalinya.
    1. Keluhan muntah darah berwarna hitam seperti bubuk kopi (hematemesis)
    2. buang air besar berwarna hitam seperti ter atau aspal (melena),
    3. Gejala klinis lainya sesuai dengan komorbid, seperti penyakit hati kronis, penyakit paru, penyakit jantung, penyakit ginjal dsb.
    4. Faktor risiko:
      • Faktor predisposisi: memiliki penyakit hati (seperti sirosis hepatis).
      • Sering mengkonsumsi obat-obat NSAID
  2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh.
    • Penilaian hemodinamik (keadaan sirkulasi)
    • evaluasi jumlah perdarahan.
    • Pemeriksaan fisik lainnya yang penting yaitu mencari stigmata penyakit hati kronis (ikterus,spider nevi, asites, splenomegali, eritema palmaris, edema tungkai), massa abdomen, nyeri abdomen, rangsangan peritoneum, penyakit paru, penyakit jantung, penyakit rematik dll.
    • Rectal toucher, warna feses ini mempunyai nilai prognostic
    • Aspirat dari Naso GastricTube (NGT): aspirat berwarna putih keruh menandakan perdarahan tidak aktif, aspirat berwarna merah marun menandakan perdarahan masif sangat mungkin perdarahan arteri.
  3. Petugas melakukan diagnosis dan menetapkan derajat dan keparahan penyakit
  4. Petugas Tatalaksana sesuai penyakit dan tingkat keparahan.
    1. Identifikasi dan antisipasi terhadap adanya gangguan hemodinamik
      harus dilaksanakan secara prima di lini terdepan karena keberhasilannya akan mempengaruhi prognosis.
    2. Langkah awal menstabilkan hemodinamik.
      • Pemasangan IV line paling sedikit 2
      • Dianjurkan pemasangan CVP (tidak ada di puskesmas)
      • Oksigen sungkup/kanula; bila ada gangguan A-B perlu dipasang ETT
      • Mencatat intake output, harus dipasang kateter urine
      • Memonitor tekanan darah, nadi, saturasi oksigen dan keadaan
        lainnya sesuai dengan komorbid.
    3.  Rujuk ke RS
  5. Petugas melakukan Konseling dan Edukasi
    • Keluarga ikut mendukung untuk menjaga diet dan pengobatan pasien.
  6. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien 
PERDARAHAN SALURAN CERNA BAGIAN ATAS
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait

Pelayanan UmumĀ 

Rekaman Historis Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan