1. Pengertian |
Migren adalah suatu istilah yang digunakan untuk nyeri kepala primer dengan kualitas vaskular (berdenyut), diawali unilateral yang diikuti oleh mual, fotofobia, fonofobia, gangguan tidur dan depresi. Serangan seringkali berulang dan cenderung tidak akan bertambah parah setelah bertahun-tahun. Migren bila tidak diterapi akan berlangsung antara 4-72 jam dan yang klasik terdiri atas 4 fase yaitu fase prodromal (kurang lebih 25 % kasus), fase aura (kurang lebih 15% kasus), fase nyeri kepala dan fase postdromal.
Kode ICD X untuk migrain adalah G43.9
|
5. Prosedur |
- Petugas melakukan anamnesis
- Keluhan:
- Nyeri moderat sampai berat, kebanyakan penderita migren merasakan nyeri hanya pada satu sisi kepala, namun sebagian merasakan nyeri pada kedua sisi kepala.
- Sakit kepala berdenyut atau serasa ditusuk-tusuk.
- Rasa nyeri semakin parah dengan aktivitas fisik.
- Rasa nyeri sedemikian rupa sehingga tidak dapat melakukan aktivitas sehari-hari.
- Mual dengan atau tanpa muntah.
- Fotofobia atau fonofobia.
- Sakit kepalanya mereda secara bertahap pada siang hari dan setelah bangun tidur, kebanyakan pasien melaporkan merasa lelah dan lemah setelah serangan.
- Sekitar 60 % penderita melaporkan gejala prodormal, seringkali terjadi beberapa jam atau beberapa hari sebelum onset dimulai. Pasien melaporkan perubahan mood dan tingkah laku dan bisa
juga gejala psikologis, neurologis atau otonom.
- Faktor resiko:
- Menstruasi biasa pada hari pertama menstruasi atau sebelumnya/ perubahan hormonal.
- Puasa dan terlambat makan
- Makanan misalnya akohol, coklat, susu, keju dan buah-buahan.
- Cahaya kilat atau berkelip.
- Banyak tidur atau kurang tidur
- Faktor herediter
- Faktor kepribadian
- Petugas melakukan pemeriksaan fisik: seringkali petugas tidak menemukan kelaianan apa-apa.
- Petugas melakukan diagnosis dengan kriteria nyeri kepala episodik dalam waktu 4-72 jam dengan gejala dua dari nyeri kepala unilateral, berdenyut, bertambah berat dengan gerakan,
intensitas sedang sampai berat ditambah satu dari mual atau muntah, fonofobia atau fotofobia.
- Petugas melakukan Tatalaksana:
- Pada saat serangan pasien dianjurkan untuk menghindari
stimulasi sensoris berlebihan.
- Bila memungkinkan beristirahat di tempat gelap dan tenang
dengan dikompres dingin.
- Menghindari pemicu, jika makanan tertentu menyebabkan
sakit kepala, hindarilah dan makan makanan yang lain. Jika ada aroma tertentu yang dapat memicu maka harus dihindari. Secara umum pola tidur yang reguler dan pola makan yang reguler dapat cukup membantu.
- Berolahraga secara teratur, olahraga aerobik secara teratur
mengurangi tekanan dan dapat mencegah migren.
- Mengurangi efek estrogen, pada wanita dengan migren dimana
estrogen menjadi pemicunya atau menyebabkan gejala menjadi lebih parah, atau orang dengan riwayat keluarga memiliki tekanan darah tinggi atau stroke sebaiknya mengurangi obat-obatan yang mengandung estrogen.
- Berhenti merokok, merokok dapat memicu sakit kepala atau
membuat sakit kepala menjadi lebih parah (dimasukkan di konseling).
- NSAID: Ibuprofen 200-400 mg, Asetaminofen 1000 mg, Aspirin 600-900 mg.
- Petugas memberikan surat rujukan ke spesialis saraf atau melakukan neuroimaging, bila dicurigai ada penyakit lain yang menjadi penyebab dasar terjadinya migrain.
- Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi.
- Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien
|