MALABSORBSI MAKANAN










Ramli Randan
SOP No Dokumen 53/SOP/GRC/III/2019
No Revisi 0
Tanggal Terbit 04 Maret 2019
Halaman 1/2
Klinik Pratama Rawat Jalan
Gracia
1. Pengertian

Malabsorbsi adalah suatu keadaan terdapatnya gangguan pada proses absorbsi dan digesti secara normal pada satu atau lebih zat gizi.

Kode ICD X untuk Malabsorbsi makanan adalah K90.9.

2. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan malabsorbsi makanan.

3. Kebijakan
  • Keputusan Kepala Klinik Gracia Nomor 98/SK/GRC/I/2023 tentang
    Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

5. Prosedur
  1. Petugas melakukan anamnesis dan menggalinya, berkaitan dengan:
    • keluhan diare kronis, biasanya bentuk feses cair
    • fesesnya berminyak (steatore) pada malabsorbsi lemak
    • kemungkinan penyebab dan perjalanan penyakit
  2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik status generalis.
    • dapat ditemukan tanda anemia (karena defisiensi Fe,
      asam folat, dan B12): konjungtiva anemis, kulit pucat, status gizi kurang.
  3. Petugas memberikan pengantar pemeriksaan penunjang
    • Darah perifer lengkap: anemia mikrositik hipokrom karena defisiensi Fe atau anemia makrositik karena defisiensi asam folat dan vitamin B12.
    • Radiologi: foto polos abdomen.
    • Histopatologi usus halus: lesi spesifik dan difus pada penyakit whipple, agammaglobulinemia, abetalipoproteinemia; lesi spesifik dan setempat pada pada: limfoma intestinal, gastrointestinal eosinofilik, amiloidosis, penyakit crohn; lesi difus dan non-spesifik pada celiac sprue, tropical sprue, defisiensi folat, defisiensi B12, sindrom Zollinger-Ellison. (tidak ada di puskesmas)
    • Lemak feses.
    • Laboratorium lain: fungsi prankeas, asam empedu pernafasan, toleransi xylose, absorbsi pankreas, absorbsi B12 (tidak ada di puskesmas)
  4. Petugas melakukan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik dan penunjang.
  5. Petugas melakukan tatalaksana.
    • Tatalaksana tergantung dari penyebab malabsorbsi
    • Pembatasan nutrisi tertentu
    • Suplemen vitamin dan mineral
    • Suplemen enzim pencernaan
    • Tata laksana farmakologi: Antibiotik diberikan jika malabsorbsi
      disebakan oleh overgrowth bakteri enterotoksigenik: E. colli, K. Pneumoniae dan Enterrobacter cloacae.
    • Rencana tindak lanjut: perlu dipantau keberhasilan diet atau terapi yang diberikan kepada pasien.
  6. Petugas melakukan rujukan dengan kriteria:
    • untuk mencari penyebab malabsorbsi sehingga tatalaksana sesuai penyebabnya.
  7. Petugas melakukan Konseling dan Edukasi kepada keluarga
    • Keluarga ikut membantu dalam hal pembatasan nutrisi tertentu pada pasien.
    • Keluarga juga mengamati keadaaan pasien selama pengobatan.
  8. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi.
  9. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien 
MALABSORBSI MAKANAN
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait

Pelayanan Umum

Rekaman Historis Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan