LEPRA










Ramli Randan
SOP No Dokumen 216/SOP/GRC/III/2019
No Revisi 0
Tanggal Terbit 04 Maret 2019
Halaman 1/2
Klinik Pratama Rawat Jalan
Gracia
1. Pengertian

Lepra atau kusta atau Morbus Hansen adalah penyakit menular, menahun dan disebabkan oleh Mycobacterium leprae yang bersifat intraselular obligat.

Kode ICD X untuk lepra adalah A30.

2. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan lepra.

3. Kebijakan
  • Keputusan Kepala Klinik Gracia Nomor 98/SK/GRC/I/2023 tentang
    Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

5. Prosedur
  1. Petugas melakukan anamnesis dan menggalinya
    • Keluhan
      • Bercak kulit warna merah atau putih, bentuk plakat
      • Terutama di wajah atau telinga
      • Bercak kurang/mati rasa, tidak gatal
      • Lepuh kulit tidak nyeri
    • Faktor Risiko:
      • Sosial ekonomi rendah
      • Kontak lama dengan pasien lepra
      • Imunokompromais
      • Tinggal di daerah endemic lepra
  2. Petugas melakukan pemeriksaan tanda vital dan fisik, untuk menemukan tanda-tanda berikut:
    • Tanda pada kulit
      • Bercak, bintik (nodul), plakat dengan kulit mengkilat atau kering bersisik
      • Kulit tidak berkeringat dan berambut
      • Baal pada lesi kulit
      • Hilang sensasi nyeri dan suhu
      •  Vitiligo
    • Tanda pada saraf
      • Penebalan nervus perifer
      • Nyeri tekan dan atau spontan pada saraf
      • Kesemutan
      • Tertusuk-tusuk dan nyeri pada anggota gerak
      • Kelemahan anggota gerak dan atau wajah
      • Deformitas
      • Ulkus yang sulit sembuh
    • Ekstremitas dapat terjadi mutilasi
  3. Petugas menegakkan diagnosis dari anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang.
  4. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan mikroskopis BTA pada sediaan kerokan jaringan kulit (tidak tersedia, dirujuk)
    • Tanda cardinal
      • Lesi kulit yang mati rasa
      • Penebalan saraf tepi dengan gangguan fungsi saraf
      • Adanya BTA dalam kerokan jaringan
    • Klasifikasi lepra

      Tanda Utama

      PB

      MB

      ·      Bercak kusta

      ·      Penebalan saraf tepi dan gangguan fungsi

      ·      Kerokan jaringan kulit

      ·      Distribusi

       

      ·      Permukaan bercak

      ·      Batas bercak

      ·      Mati rasa pada bercak

      ·      Deformitas

       

      ·      Ciri khas

      Jumlah 1-5

      Hanya 1 saraf

       

      BTA negative

      Unilateral atau bilateral simetris

      Kering, kasar

      Tegas

      Jelas

      Proses lebih cepat

       

      Jumlah > 5

      Lebih dari 1 saraf

       

      BTA positif

      Bilateral simetris

       

      Halus, mengkilap

      Kurang tegas

      Biasanya kurang jelas

      Terjadi pada tahap lanjut

      Mandarosis, hidung pelana, wajah singa, ginekomastia pada pria

  5.  Petugas memberikan tatalaksana
    • Terapi menggunakan Multi Drug Therapy (MDT) pada
      • Pasien yang baru didiagnosis kusta dan belum pernah mendapat MDT
      • Pasien ulangan, yaitu pasien yang mengalami hal-hal di bawah ini
        • Relaps
        • Masuk kembali setelah default (dapat PB maupun MB)
        • Pindahan (pindah masuk)
        • Ganti klasifikasi/tipe 
    • Terapi pada pasien PB
      • Pengobatan bulanan: hari pertama setiap bulannya (obat diminum di depan petugas) terdiri dari: 2 kapsul Rifampisin @ 300mg (600mg) dan 1 tablet Dapson/DDS 100 mg.
      • Pengobatan harian: hari ke 2-28 setiap bulannya: 1 tablet Dapson/ DDS 100 mg. 1 blister obat untuk 1 bulan.
      • Pasien minum obat selama 6-9 bulan (± 6 blister).
      • Pada anak 10-15 tahun, dosis Rifampisin 450 mg, dan DDS 50 mg.
    • Terapi pada Pasien MB
      • Pengobatan bulanan: hari pertama setiap bulannya (obat diminum di depan petugas) terdiri dari: 2 kapsul Rifampisin @ 300mg (600mg), 3 tablet Lampren (klofazimin) @ 100mg (300mg) dan 1 tablet dapson/DDS 100 mg.
      • Pengobatan harian: hari ke 2-28 setiap bulannya: 1 tablet lampren 50 mg dan 1 tablet dapson/DDS 100 mg. 1 blister obat untuk 1 bulan.
      • Pasien minum obat selama 12-18 bulan (± 12 blister).
      • Pada anak 10-15 tahun, dosis Rifampisin 450 mg, Lampren 150 mg dan DDS 50 mg untuk dosis bulanannya, sedangkan dosis harian untuk Lampren 50 mg diselang 1 hari.
    •  Dosis MDT pada anak <10 tahun dapat disesuaikan dengan berat badan
      • Rifampisin: 10-15 mg/kgBB
      • Dapson: 1-2 mg/kgBB
      • Lampren: 1 mg/kgBB
    • Obat penunjang (vitamin/roboransia) dapat diberikan vitamin B1, B6, dan B12
    • Tablet MDT dapat diberikan pada pasien hamil dan menyusui. Bila pasien juga mengalami tuberkulosis, terapi rifampisin disesuaikan dengan tuberculosis
    • Untuk pasien yang alergi dapson, dapat diganti dengan lampren, untuk MB dengan alergi, terapinya hanya 2 macam obat (dikurangi DDS)
    • Terapi untuk reaksi kusta ringan, dilakukan dengan pemberian prednison dengan cara pemberia
  6. Petugas melakukan Konseling dan Edukasi pada pasien dan atau keluarganya
    • Penjelasan tentang lepra, terutama cara penularan dan pengobatannya.
    • Dari keluarga diminta untuk membantu memonitor pengobatan pasien sehingga dapat tuntas sesuai waktu pengobatan.
    • Apabila terdapat tanda dan gejala serupa pada anggota keluarga lainnya, perlu dibawa dan diperiksakan ke pelayanan kesehatan.
  7. Petugas merujuk pasien jika
    • Terdapat efek samping obat yang serius
    • Reaksi kusta dengan kondisi:
    • ENL melepuh, pecah (ulserasi), suhu tubuh tinggi, neuritis.
    • Reaksi tipe 1 disertai dengan bercak ulserasi atau neuritis.
    • Reaksi yang disertai komplikasi penyakit lain yang berat, misalnya hepatitis, DM, hipertensi, dan tukak lambung berat.
  8. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi.
  9. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien
LEPRA
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait

Pelayanan Umum 

Rekaman Historis Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan