1. Pengertian |
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal > 38o C) akibat dari suatu proses ekstra kranial. Kejang berhubungan dengan demam, tetapi tidak disebabkan infeksi intrakranial atau penyebab lain seperti trauma kepala, gangguan kesimbangan elektrolit, hipoksia atau hipoglikemia.
Kode ICD X untuk kejang demam adalah R56.0.
|
6. Prosedur |
- Petugas melakukan anamnesa dan menanyakan
- Keluhan:
- Kejang. Deskripsi kejang seperti tipe kejang, lama, frekuensi dan kesadaran pasca kejang.
- Demam
- Riwayat kejang sebelumnya, kondisi medis yang berhubungan, obat-obatan, trauma, gejala infeksi, keluhan neurologis, nyeri atau cedera akibat kejang. Riwayat kejang demam dalam keluarga.
- Faktor risiko:
- Terjadinya demam yang berperan pada KD, akibat:
• Infeksi saluran pernafasan • Infeksi saluran pencernaan • Infeksi THT • Infeksi saluran kencing • Roseola infantum/infeksi virus akut lain. • Paska imunisasi
- Usia
- Umumnya terjadi pada usia 6 bulan–6tahun.
- Puncak tertinggi pada usia 17–23 bulan.
- Kejang demam sebelum usia 5–6 bulan mungkin disebabkan oleh infeksi SSP.
- Kejang demam diatas umur 6 tahun, perlu dipertimbangkan febrile seizure plus (FS+).
- Riwayat orang tua atau saudara kandung yang juga menderita kejang demam.
- Petugas melakukan pemeriksaan fisik
- Pemeriksaan tanda vital dan kesadaran (tidak ditemukan penurunan kesadaran).
- Pemeriksaan umum untuk mencari tanda infeksi penyebab demam.
- Pemeriksaan neurologi meliputi kepala, ubun-ubun
besar, tanda rangsang meningeal, pupil, saraf kranial, motrik, tonus otot, refleks fisiologis dan patologis.
- Petugas melakukan pemeriksaan penunjang (bila diperlukan): pemeriksaan hematologi rutin dan urin rutin.
- Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik.
- Klasifikasi kejang demam terbagi menjadi 2, yaitu:
- Kejang demam sederhana
- Kejang umum tonik, klonik atau tonik-klonik.
- Durasi< 15 menit
- Kejang tidak berulang dalam 24 jam.
- Kejang demam kompleks
- Kejang fokal atau fokal menjadi umum.
- Durasi> 15 menit
- Kejang berulang dalam 24 jam.
- Petugas melakukan tatalaksana dengan memberikan Diazepam per rectal (0,5 mg/kgBB) atau BB < 10 kg diazepam rektal 5 mg, BB > 10 kg diazepam rektal 10 mg. Petugas juga memberikan antipiretik yaitu Paracetamol dengan dosis 10 mg/kgBB tiap 6-8 jam.
- Petugas memberikan konseling dan edukasi kepada pasien dan keluarganya mengenai:
- Prognosis dari kejang demam.
- Tidak ada peningkatan risiko keterlambatan sekolah atau kesulitan intelektual akibat kejang demam.
- Kejang demam kurang dari 30 menit tidak mengakibatkan
kerusakan otak.
- Risiko kekambuhan penyakit yang sama di masa depan.
- Rendahnya risiko terkena epilepsi dan tidak adanya manfaat
menggunakan terapi obat antiepilepsi dalam mengubah risiko itu.
- Petugas merujuk pasien jika:
- Kejang tidak membaik setelah pemberian antikonvulsan.
- Diperlukan pemeriksaan penunjang seperti EEG dan
pencitraan (lihat indikasi EEG dan pencitraan).
- Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi.
- Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien
|