INFLUENZA










Ramli Randan
SOP No Dokumen 202/SOP/GRC/III/2019
No Revisi 0
Tanggal Terbit 04 Maret 2019
Halaman 1/2
Klinik Pratama Rawat Jalan
Gracia
1. Pengertian

Influenza sering disebut dengan flu adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus RNA yaitu virus influenza A, B dan lebih jarang C.

Kode ICD X untuk influenza adalah J11.

2. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan pada influenza.

3. Kebijakan
  • Keputusan Kepala Klinik Gracia Nomor 98/SK/GRC/I/2023 tentang
    Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktis Klinik Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

5. Prosedur
  1. Petugas melakukan anamnesa dan menemukan:
    1. Keluhan demam, bersin, batuk, sakit tenggorokan, hidung meler, nyeri sendi dan badan, sakit kepala, lemah badan.
    2. Faktor risiko :
      • Daya tahan tubuh menurun
      • Kepadatan hunian dan kepadatan penduduk yang tinggi
      • Perubahan musim/cuaca
      • Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)
      • Usia lanjut
  1. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, untuk menemukan tanda-tanda berikut:
    1. Febris
    2. Rinore
    3. Mukosa hidung edema
  2. Petugas menegakan diagnosa berdasarkan kriteria berikut:
    • Terjadi tiba-tiba/akut.
    • Demam.
    • Gejala saluran pernapasan seperti batuk, tidak ada lokasi spesifik dari keluhan yang timbul.
    • Terdapat penyakit serupa di lingkungan penderita.
  3. Petugas melakukan tatalaksana
    1. Tatalaksana influenza umumnya tanpa obat (self-limited disease). Hal ini yang perlu ditingkatkan adalah daya tahan tubuh. Tindakan untuk meringankan gejala flu adalah beristirahat 2-3 hari, mengurangi kegiatan fisik berlebihan, meningkatkan gizi makanan dengan makanan berkalori dan protein tinggi, serta buah-buahan yang tinggi vitamin.
    2. Terapi simptomatik per oral
      • Antipiretik, Pada dewasa yaitu parasetamol 3-4x 500mg/hari (10-15mg/kgBB), atau ibuprofen 3-4×200-400mg/hari (5-10mg/kgBB)
      • Dekongestan seperti pseudoefedrin (60 mg setiap 4-6 jam)
      • Antihistamin, seperti CTM 4-6 mg sebanyak 3-4x/hari,atau difenhidramin 25-50 mg setiap 4-6 jam, atau loratadin atau cetirizine 10 mg dosis tunggal (pada anak loratadin 0,5mg/kgBB atau cetirizine 0,3 mg/kgBB)
      • Dapat pula diberikan antitusif atau ekspektoran bila disertai dengan batuk
  4.  Petugas memberikan konseling dan edukasi kepada pasien dan keluarganya
    1. Edukasi
      • Edukasi terutama ditujukan untuk individu dan lingkungannya. Penyebaran penyakit ini melalui udara sehingga lingkungan rumah harus memenuhi persyaratan rumah sehat terutama ukuran jendela untuk pencahayaan dan ventilasi serta kepadatan hunian. Untuk mencegah penyebaran terhadap orang-orang terdekat perlu diberikan juga edukasi untuk memutuskan mata rantai penularan seperti etika batuk dan pemakaian masker.
      • Selain edukasi untuk individu, edukasi terhadap keluarga dan orang-orang terdekat juga penting seperti peningkatan hygiene dan sanitasi lingkungan.
    2. Pencegahan
      • Imunisasi influenza, terutama bagi orang-orang risiko tinggi
      • Harus diwaspadai pasien yang baru kembali dari daerah terjangkit epidemic influenza
  5.  Petugas memberikan rujukan apabila didapatkan tanda-tanda pneumonia (demam tidak turun 5 hari disertai batuk purulent dan sesak nafas).
  6.  Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi.
  7. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien.
INFLUENZA
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait

Pelayanan UmumĀ 

Rekaman Historis Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan