INFARK MIOKARD AKUT










Ramli Randan
SOP No Dokumen 183/SOP/GRC/III/2019
No Revisi 0
Tanggal Terbit 04 Maret 2019
Halaman 1/2
Klinik Pratama Rawat Jalan
Gracia
1. Pengertian

Infark miokard adalah perkembangan yang cepat dari nekrosis otot jantung yang disebabkan oleh ketidakseimbangan yang kritis antara suplai oksigen dan kebutuhan miokardium. Umumnya disebabkan ruptur plak dengan trombus dalam pembuluh darah koroner, mengakibatkan kekurangan suplai darah ke miokardium.

Kode ICD X untuk infark miokard akut adalah I21.9

2. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan infark miokard akut.

3. Kebijakan
  • Keputusan Kepala Klinik Gracia Nomor 98/SK/GRC/I/2023 tentang
    Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktis Klinik Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

5. Prosedur
  1. Petugas melakukan anamnesis dan didapatkan keluhan:
    • Nyeri dada retrosternum seperti tertekan atau tertindih benda
      berat.
    • Nyeri menjalar ke dagu, leher, tangan, punggung, dan epigastrium. Penjalaran ke tangan kiri lebih sering terjadi.Petugas melakukan anamnesis dan didapatkan keluhan:
    • Disertai gejala tambahan berupa sesak, mual, muntah, nyeri epigastrium, keringat dingin, dan cemas.
  2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik didapatkan:
    1. Pasien biasanya terbaring dengan gelisah dan kelihatan pucat.
    2. Hipertensi/hipotensi.
    3. Dapat terdengar suara murmur dan gallop S3.
    4. Ronki basah disertai peningkatan vena jugularis dapat ditemukan pada AMI yang disertai edema paru.
    5. Dapat ditemukan aritmia.
  3. Petugas melakukan pemeriksaan EKG
    1. Pada ST Elevation Myocardial infarct (STEMI), terdapat elevasi
      segmen ST diikuti dengan perubahan sampai inversi gelombang T, kemudian muncul peningkatan gelombang Q minimal di dua rekaman.
      2. Pada Non ST Elevation Myocardial infarct (NSTEMI), EKG yang ditemukan dapat berupa depresi segmen ST dan inversi gelombang T, atau EKG yang normal.
  4. Petugas melakukan diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang. Diagnosis dapat ditegakkan jika dijumpai
    •  Klinis: nyeri dada khas angina.
    • EKG: ST elevasi atau ST depresi atau T inverted.
  5. Petugas melakukan tatalaksana segera merujuk setelah pemberian:
    • Oksigen 2-4 liter/menit.
    • ISDN 5-10 mg sublingual maksimal 3 kali.
    • Aspirin, dosis awal 320 mg dilanjutkan dosis pemeliharaan 1 x 160mg.
    • Dirujuk dengan terpasang infus dan oksigen.
  6. Petugas melakukan rujukan ke layanan sekunder (spesialis jantung/spesialis penyakit dalam) untuk tatalaksana lebih lanjut
  7. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien
INFARK MIOKARD AKUT
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait
  1. Pelayanan Umum
  2. Ruang Tindakan 
Rekaman Historis Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan