HEMORHOID










Ramli Randan
SOP No Dokumen 270/SOP/GRC/III/2019
No Revisi 0
Tanggal Terbit 04 Maret 2019
Halaman 1/2
Klinik Pratama Rawat Jalan
Gracia
1. Pengertian

Hemoroid adalah pelebaran vena-vena didalam pleksus hemoroidalis.

Kode ICD X untuk hemorrhoid adalah I84.

2. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan hemorrhoid

3. Kebijakan
  • Keputusan Kepala Klinik Gracia Nomor 98/SK/GRC/I/2023 tentang
    Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

5. Prosedur
  1. Petugas melakukan anamnesis dan menggalinya.
    1. keluhan
      • Perdarahan pada waktu defekasi, darah berwarna merah segar. Darah dapat menetes keluar dari anus beberapa saat setelah defekasi.
      • Prolaps suatu massa pada waktu defekasi. Massa ini mula-mula dapat kembali spontan sesudah defekasi, tetapi kemudian harus dimasukkan secara manual dan akhirnya tidak dapat dimasukkan lagi.
      • Pengeluaran lendir.
      • Iritasi didaerah kulit perianal.
      • Gejala-gejela anemia (seperti : pusing, lemah, pucat,dll).
    2. Faktor Risiko:
      •  Penuaan
      • Lemahnya dinding pembuluh darah
      • Wanita hamil
      •  Konstipasi
      • Konsumsi makanan rendah serat
      • Peningkatan tekanan intraabdomen
      • Batuk kronik
      • Sering mengedan
      • Penggunaan toilet yang berlama-lama (misal: duduk dalam waktu yang lama di toilet)
  2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh.
    1. Periksa tanda-tanda anemia.
    2. Pemeriksaan status lokalis
      • Inspeksi:
        • Hemoroid derajat 1, belum tampak kelainan
        • Hemoroid derajat 2, tidak terdapat benjolan mukosa yang keluar melalui anus, akan tetapi bagian hemoroid yang tertutup kulit dapat terlihat sebagai pembengkakan.
        • Hemoroid derajat 3 dan 4 yang besar akan segera dapat dikenali dengan adanya massa yang menonjol dari lubang anus yang bagian luarnya ditutupi kulit dan bagian dalamnya oleh mukosa yang berwarna keunguan atau merah.
      • Palpasi:
        • Hemoroid interna pada stadium awal merupakan pelebaran vena yang lunak dan mudah kolaps sehingga tidak dapat dideteksi dengan palpasi.
        • Setelah hemoroid berlangsung lama dan telah prolaps, jaringan ikat mukosa mengalami fibrosis sehingga hemoroid dapat diraba ketika jari tangan meraba sekitar rektum bagian bawah
  3. Petugas melakukan diagnosis berdasarkan pemeriksaan fisik yang akurat.
  4. Petugas Tatalaksana sesuai penyakit dan tingkat keparahan.
    1. Penatalaksanaan Hemoroid Internal:
      • Hemoroid grade 1: terapi konservatif medis dan menghindari obat-obat antiinflamasi non-steroid, serta makanan pedas atau berlemak.
      • Hemoroid grade 2 dan 3: pada awalnya diobati dengan prosedur pembedahan.
      • Hemoroid grade 3 dan 4 dengan gejala sangat jelas: tindakan pembedahan
      • Hemoroid grade 4 atau dengan jaringan inkarserata membutuhkan konsultasi dan penatalaksanaan bedah yang cepat.
      • Penatalaksanaan grade 2-3-4 harus dirujuk ke dokter spesialis bedah.
    2. Penatalaksanaan hemorrhoid eksternal: rujuk ke dokter spesialis bedah.
    3. Terapi simptomatik untuk mengurangi rasa nyeri dan konstipasi.
  5. Petugas memberikan rujukan dengan kriteria untuk hemoroid grade 2-3-4.
  6. Petugas melakukan Konseling dan Edukasi
    1. Melakukan edukasi kepada pasien sebagai upaya pencegahan hemoroid, dengan cara:
      • Konsumsi serat 25-30 gram perhari untuk membuat feses menjadi lebih lembek dan besar, sehingga mengurangi proses mengedan dan tekanan pada vena anus.
      • Minum air sebanyak 6-8 gelas sehari.
      • Mengubah kebiasaan buang air besar. Segerakan ke kamar mandi saat merasa akan buang air besar, jangan ditahan karena akan memperkeras feses, hindari mengedan.
  7. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien 
HEMORHOID
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait

Pelayanan UmumĀ 

Rekaman Historis Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan