DEMAM DENGUE DAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)










Ramli Randan
SOP No Dokumen 174/SOP/GRC/III/2019
No Revisi 0
Tanggal Terbit 04 Maret 2019
Halaman 1/2
Klinik Pratama Rawat Jalan
Gracia
1. Pengertian

Demam dengue dan demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Dengue memiliki 4 jenis serotype yaitu DEN-1, DEN-2, DEN-3, DEN-4. Infeksi salah satu serotype akan menimbulkan antibody terhadap serotype yang bersangkutan, namun tidak untuk serotype lainnya, sehingga dapat terinfeksi demam dengue 4 kali selama hidupnya.

Kode ICD X untuk demam dengue adalah A90.

Kode ICD X untuk demam berdarah dengue (DBD) adalah A91

2. Tujuan

Sebagai pedoman petugas untuk menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan demam dengue dan DBD.

3. Kebijakan
  • Keputusan Kepala Klinik Gracia Nomor 98/SK/GRC/I/2023 tentang
    Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktis Klinik Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

5. Alat dan Bahan
6. Prosedur
  1. Petugas melakukan anamnesis dan ditemukan keluhan:  
    1. Demam tinggi, mendadak, terus menerus selama 2 – 7 hari.
    2. Manifestasi perdarahan, seperti: bintik-bintik merah di kulit,
      mimisan, gusi berdarah, muntah berdarah, atau buang air besar berdarah.
    3. Gejala nyeri kepala, mialgia, artralgia, nyeri retroorbital.
    4. Gejala gastrointestinal, seperti: mual, muntah, nyeri perut
      (biasanya di ulu hati atau di bawah tulang iga).
    5. Kadang disertai juga dengan gejala lokal, seperti: nyeri menelan, batuk, pilek.
    6. Pada kondisi syok, anak merasa lemah, gelisah, atau mengalami penurunan kesadaran.
    7. Pada bayi, demam yang tinggi dapat menimbulkan kejang.
  2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik:
    1. Tanda patognomonik untuk demam dengue:
      • Suhu > 37,5 derajat celcius.
      • Ptekie, ekimosis, purpura.
      • Perdarahan mukosa.
      • Rumple Leed (+).
    2. Tanda Patognomonis untuk demam berdarah dengue:
      1. Suhu > 37,5 derajat celcius.
      2. Ptekie, ekimosis, purpura.
      3. Perdarahan mukosa.
      4. Rumple Leed (+).
      5. Hepatomegali.
      6. Splenomegali.
      7. Untuk mengetahui terjadi kebocoran plasma, diperiksa tanda-tanda efusi pleura dan asites.
      8. Hematemesis atau melena.
  3. Jika ada indikasi, dilakukan:
    1. Darah perifer lengkap, yang menunjukkan:
      a. Trombositopenia (≤ 100.000/μL).
      b. Kebocoran plasma yang ditandai dengan:
      • peningkatan hematokrit (Ht) ≥ 20% dari nilai standar data populasi menurut umur.
      • Ditemukan adanya efusi pleura, asites.
      • Hipoalbuminemia, hipoproteinemia.
      c. Leukopenia < 4000/μL.
    2. Serologi Dengue, yaitu IgM dan IgG anti-Dengue, yang titernya dapat terdeteksi setelah hari ke-5 demam.
  4. Petugas menegakkan diagnosa
    1. Diagnosis Klinis Demam Dengue (demam+minimal 2 gejala lain)
      •  Demam 2–7 hari yang timbul mendadak, tinggi, terus-menerus, bifasik.
      • Adanya manifestasi perdarahan baik yang spontan seperti petekie, purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis dan atau melena; maupun berupa uji tourniquet positif.
      • Nyeri kepala, mialgia, artralgia, nyeri retroorbital.
      • Adanya kasus DBD baik di lingkungan sekolah, rumah atau disekitar rumah.
      • Leukopenia < 4.000/mm3.
      • Trombositopenia < 100.000/mm3.
    2. Diagnosis Klinis Demam Berdarah Dengue
      • Demam 2–7 hari yang timbul mendadak, tinggi, terus-menerus (kontinua).
      • Adanya manifestasi perdarahan baik yang spontan seperti petekie, purpura, ekimosis, epistaksis, perdarahan gusi, hematemesis dan atau melena; maupun berupa uji Tourniquette yang positif.
      • Sakit kepala, mialgia, artralgia, nyeri retroorbital.
      • Adanya kasus demam berdarah dengue baik di lingkungan sekolah, rumah atau di sekitar rumah.
      • Hepatomegali.
      • Adanya kebocoran plasma yang ditandai dengan salah satu:
        • Peningkatan nilai hematokrit, >20% dari pemeriksaan awal atau dari data populasi menurut umur
        • Ditemukan adanya efusi pleura, asites
        • Hipoalbuminemia, hipoproteinemia
      • Trombositopenia <100.000/mm3
  5. Petugas harus berhati-hati dengan kemungkinan terjadinya syok apabila ditemukan tanda-tanda:
  6. Petugas memberikan terapi berupa obat penurun demam (antipiretik) yaitu paracetamol
    • dosis dewasa 500mg tiap 6-8 jam.
    • dosis anak 10 mg/kgBB tiap 6-8 jam.

7. Edukasi kepada pasien dan/atau keluarganya :

    • Perjalanan penyakit dan tata laksananya, bahwa tidak ada obat untuk penanganan DBD, tetapi hanya bersifat suportif dan mencegah perburukan penyakit, penyakit akan sembuh sesuai dengan perjalanan alamiah penyakit
    • Jika diperlukan pemeriksaan darah laboratorium dilakukan secara berkala
    • Meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi makanan bergizi
    • Melakukan kegiatan 3M yaitu menguras, mengubur/menyingkirkan, menutup lubang ventilasi dengan kawat kasaa, tidak menggantung pakaian, memelihara tanaman penolak nyamuk, memelihara ikan pemakan jentik, memakai lotion anti nyamuk

8. Petugas memberikan surat rujukan ke rumah sakit apabila pasien didiagnosa demam berdarah dengue. 

9. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke sub unit farmasi.

10. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien

DEMAM DENGUE DAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)
7. Diagram Alir -
8. Unit Terkait

Pelayanan Umum 

Rekaman Historis Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan