GASTROESOPHAGEAL REFLUX DISEASE










Ramli Randan
SOP No Dokumen 261/SOP/GRC/III/2019
No Revisi 0
Tanggal Terbit 04 Maret 2019
Halaman 1/2
Klinik Pratama Rawat Jalan
Gracia
1. Pengertian

Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) atau refluks gastroesofageal adalah mekanisme refluks melalui inkompeten sfingter esophagus.

Kode ICD X untuk dermatitis seboroik adalah K21.

2. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan GERD.

3. Kebijakan
  • Keputusan Kepala Klinik Gracia Nomor 98/SK/GRC/I/2023 tentang
    Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi

Kementrian Kesehatan RI, Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta. 2014

5. Prosedur
  1. Petugas melakukan anamnesis dan menggalinya, terkait dengan:
    1. Keluhan rasa panas dan terbakar di retrosternal atau epigastrik dan dapat menjalar ke leher, terutama setelah makan dengan volume besar dan berlemak yang diperberat dengan posisi berbaring terlentang.
    2. dapat timbul karena makanan berupa saos tomat, peppermint, coklat, kopi, dan alkohol.
    3. sering muncul pada malam hari.
    4. Tiba-tiba ada rasa cairan asam di mulut, cegukan, mual dan muntah.
  2.  Petugas melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh dan status mental.
  3. Petugas melakukan diagnosis dan menetapkan derajat dan keparahan penyakit
  4. Petugas Tatalaksana sesuai penyakit dan tingkat keparahan.
    1. Petugas mengedukasi pasien untuk modifikasi gaya hidup: Mengurangi berat badan, berhenti merokok, tidak mengkonsumsi zat yang mengiritasi lambung seperti kafein, aspirin, dan alcohol; Posisi tidur sebaiknya dengan kepala yang lebih tinggi; Tidur minimal setelah 2 sampai 4 jam setelah makanan, makan dengan porsi kecil dan kurangi makanan yang berlemak.
    2. Petugas memberikan terapi medikamentosa dengan Proton Pump Inhibitor (PPI) (Omeprazole 2×20 mg/hari) dosis tinggi selama 7-14 hari. Bila terdapat perbaikan gejala yang signifikan (50-75%) maka diagnosis dapat ditegakkan sebagai GERD.
    3. Setelah ditegakkan diagnosis GERD, petugas meneruskan obat sampai 4 minggu dan boleh ditambah dengan prokinetik (domperidon 3×10 mg)
    4. Simetidin 400-800 mg atau Ranitidin 150 mg (jika tidak tersedia PPI).
  5. Petugas melakukan rujukan jika ditemukan:
    1. Pengobatan empirik tidak menunjukkan hasil
    2. Pengobatan empirik menunjukkan hasil namun kambuh kembali
    3. Adanya alarm symptom:
      • Berat badan menurun
      • Hematemesis melena
      • Disfagia (sulit menelan)
      • Odinofagia (sakit menelan)
      • Anemia
  6. Petugas melakukan Konseling dan Edukasi
    1. Petugas melakukan edukasi pasien dan keluarga mengenai GERD, terutama untuk mengurangi makanan yang berlemak dan dapat mengiritasi lambung (asam, pedas).
  7. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi.
  8. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien 
GASTROESOPHAGEAL REFLUX DISEASE
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait

Pelayanan umumĀ 

Rekaman Historis Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan