GASTROENTERITIS AKUT PENDERITA ANAK










Ramli Randan
SOP No Dokumen 179/SOP/GRC/III/2019
No Revisi 0
Tanggal Terbit 04 Maret 2019
Halaman 1/2
Klinik Pratama Rawat Jalan
Gracia
1. Pengertian

Gastroenteritis Akut (GEA) adalah peradangan mukosa lambung dan usus halus yang ditandai dengan diare dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam.

2. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan gastroenteritis akut.

3. Kebijakan
  • Keputusan Kepala Klinik Gracia Nomor 98/SK/GRC/I/2023 tentang
    Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktis Klinik Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

 

5. Prosedur
  1. Petugas melakukan anamnesa dan ditemukan keluhan:
    1. Buang air besar (BAB) lembek atau cair, dapat bercampur darah atau lendir, dengan frekuensi 3 kali atau lebih dalam waktu 24 jam.
    2. Disertai rasa tidak nyaman di perut (nyeri atau kembung), mual dan muntah serta tenesmus.
    3. Mencari etiologi dari diare.
  2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik:
    1. Berat badan, suhu tubuh, frekuensi denyut jantung dan pernapasan.
    2. Mencari tanda-tanda utama dehidrasi: kesadaran, rasa haus, perfusi dan capillary refill turgor kulit abdomen, ubun-ubun besar (cekung atau tidak), mata (cekung atau tidak), ada atau tidaknya air mata, bibir, mukosa mulut dan lidah kering atau basah.
    3. Pernapasan yang cepat yang merupakan indikasi asidosis metabolik.
    4. Bising usus yang lemah atau tidak ada yang merupakan indikasi hipokalemia.
  3. Petugas melakukan penegakkan diagnosa dan menentukan derajat dehidrasi dengan menggunakan:
  4. Petugas melakukan tatalaksana:
    1. Memberikan cairan dan diet adekuat. Pemberian oralit didasarkan pada derajat dehidrasi (Kemenkes RI, 2011).
      • Diare tanpa dehidrasi
         Umur < 1 tahun: 1⁄4 – 1⁄2 gelas setiap kali anak mencret (50–100 ml).
         Umur 1 – 4 tahun: 1⁄2-1 gelas setiap kali anak mencret
        (100–200 ml).
         Umur diatas 5 Tahun: 1–1 1⁄2 gelas setiap kali anak mencret (200– 300 ml).
      • Diare dengan dehidrasi ringan sedang
        Dosis oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama 75 ml/ kgBB dan selanjutnya diteruskan dengan pemberian oralit seperti diare tanpa dehidrasi.
      • Diare dengan dehidrasi berat
        Penderita diare yang tidak dapat minum harus segera dirujuk ke Rumah Sakit untuk diinfus.
    2. Teruskan pemberian ASI dan makanan lunak yang mudah dicerna.
    3. Dosis pemberian Zinc pada balita:
      • Umur < 6 bulan : 1⁄2 tablet (10 mg) per hari selama 10 hari.
      • Umur > 6 bulan : 1 tablet (20 mg) per hari selama 10 hari.
        Zinc tetap diberikan selama 10 hari walaupun diare sudah berhenti.
  5. Petugas memberikan nasehat mengenai:
    1. Cara memberikan cairan dan obat di rumah.
    2. Harus membawa kembali balita ke petugas kesehatan bila :
      • Diare lebih sering.
      • Muntah berulang.
      • Sangat haus.
      • Makan/minum sedikit.
      • Timbul demam.
      • Tinja berdarah.
      • Tidak membaik dalam 3 hari.
  6. Petugas melakukan rujukan apabila:
    1. Ditemukan tanda dehidrasi berat.
    2. Terjadi penurunan kesadaran.
    3. Nyeri perut yang signifikan.
    4. Anak tidak dapat minum oralit.
    5. Anak dengan diare persisten.
    6. Anak dengan syok hipovolemik
  7. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi.
  8. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien 
GASTROENTERITIS AKUT PENDERITA ANAK
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait

Pelayanan Umum

Rekaman Historis Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan