FIXED DRUG ERUPTION










Ramli Randan
SOP No Dokumen 220/SOP/GRC/III/2019
No Revisi 0
Tanggal Terbit 04 Maret 2019
Halaman 1/2
Klinik Pratama Rawat Jalan
Gracia
1. Pengertian

Fixed Drug Eruption (FDE) adalah salah satu jenis erupsi obat yang sering dijumpai. Kelainan ini akan terjadi berkali-kali pada tempat yang sama. Mempunyai tempat predileksi dan lesi yang khas berbeda dengan emxanthematous drug eruption. FDE merupakan reaksi alergi tipe 2.

Kode ICD X untuk FDE adalah L27.1.

2. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan FDE.

3. Kebijakan
  • Keputusan Kepala Klinik Gracia Nomor 98/SK/GRC/I/2023 tentang
    Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

5. Prosedur
  1. Petugas melakukan anamnesis, terutama adanya
    • Keluhan gatal ringan sampai berat yang disertai kemerahan atau luka pada sekitar mulut, bibir, atau di alat kelamin, yang terasa panas.
    • Kelainan timbul setelah mengkonsmsi obat-obat yang sering menjadi penyebab seperti sulfonamide, barbiturate, trimetoprim, dan analgetik.
    • Gejala penyerta demam subfebril.
    • Faktor risiko:
      • Riwayat atopi diri dan keluarga
      • Alergi terhadap alergen lain
      • Riwayat alergi obat sebelumnya.
      • Riwayat konsumsi obat (jumlah, jenis, dosis, cara pemberian, pengaruh pajanan sinar matahari, atau kontak obat pada kulit terbuka)
  2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik:
    • Lesi khas:
      • Vesikel, bercak
      • Eritema
      • Lesi target berbentuk bulat lonjong atau nummular
      • Kadang-kadang disertai erosi
      • Bercak hiperpigmentasi dengan kemerahan di tepinya, terutama pada lesi berulang
    •  Tempat predileksi : sekitar mulut, daerah bibir, daerah penis atau vulva.
  3. Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
  4. Petugas melakukan tatalaksana:
    • Menghentikan obat terduga.
    • Memberikan kortikosteroid sistemik: Prednison tablet 30 mg/hari dibagi dalam 3 kali pemberian per hari selama 1 minggu.
    • Antihistamin sistemik:
      • Cetirizin 2×10 mg/hari selama 7 hari bila diperlukan; atau
      • Loratadin 10 mg/hari selama 7 hari bila diperlukan.
    • Topikal :
      • Jika erosi, kompres NaCl 0,9% dengan 3 lapis kasa selama 10-15 menit, 3 kali sehari sampai lesi kering
    • Dilanjutkan dengan topikal kortikosteroid ringan-sedang, misalnya hidrokortison krim 2,5% atau mometason furoat krim 0,1%
  5. Petugas melakukan Konseling dan Edukasi
    • Prinsipnya adalah eliminasi obat penyebab.
    • Pasien dan keluarga diberitahu untuk membuat catatan kecil di dompetnya tentang alergi obat yang dideritanya.
    • Memberitahukan bahwa kemungkinan pasien bisa sembuh dengan adanya hiperpigmentasi pada lokasi lesi.
  6. Petugas melakukan rujukan jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
    • Lesi luas, hampir di seluruh tubuh, termasuk mukosa dan dikhawatirkan akan berkembang menjadi Sindroma Steven Johnson.
    • Bila diperlukan untuk membuktikan jenis obat yang diduga sebagai penyebab:
      • Uji tempel tertutup, bila negatif lanjutkan dengan
      • Uji tusuk, bila negatif lanjutkan dengan
      • Uji provokasi.
      • Bila tidak ada perbaikan setelah mendapatkan pengobatan standar selama 7 hari dan menghindari obat.
      • Lesi meluas.
  7. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi.
  8. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien 
FIXED DRUG ERUPTION
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait

Pelayanan Umum 

Rekaman Historis Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan