FARINGITIS AKUT










Ramli Randan
SOP No Dokumen 204/SOP/GRC/III/2019
No Revisi 0
Tanggal Terbit 04 Maret 2019
Halaman 1/2
Klinik Pratama Rawat Jalan
Gracia
1. Pengertian

Faringitis merupakan peradangan dinding faring yang disebabkan oleh virus (40-60%), bakteri (5-40%), alergi, trauma, iritan, dan lain-lain.

2. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan faringitis akut.

3. Kebijakan
  • Keputusan Kepala Klinik Gracia Nomor 98/SK/GRC/I/2023 tentang
    Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktis Klinik Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

 

5. Prosedur
  1. Petugas melakukan anamnesa dan didapatkan keluhan:
    1. Nyeri tenggorokan, terutama saat menelan
    2. Demam
    3. Sekret dari hidung
    4. Dapat disertai atau tanpa batuk
    5. Nyeri kepala
    6. Mual
    7. Muntah
    8. Rasa lemah pada seluruh tubuh
    9. Nafsu makan berkurang
  2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan didapatkan:
    1. Faringitis viral, pada pemeriksaan tampak faring dan tonsil hiperemis, eksudat (virus influenza, coxsachievirus, cytomegalovirus tidak menghasilkan eksudat). Pada coxsachievirus dapat timbul lesi vesikular di orofaring dan lesi kulit berupa maculopapular rash.
    2. Faringitis bakterial, pada pemeriksaan tampak tonsil membesar, faring dan tonsil hiperemis dan terdapat eksudat di
      permukaannya. Beberapa hari kemudian timbul bercak petechiae pada palatum dan faring. Kadang ditemukan kelenjar limfa leher anterior membesar, kenyal dan nyeri pada penekanan.
    3. Faringitis fungal, pada pemeriksaan tampak plak putih di orofaring dan pangkal lidah, sedangkan mukosa faring lainnya hiperemis.
  3. Petugas menentukan diagnosis penyakit.
  4. Petugas melakukan tatalaksana:
    1. Istirahat cukup.
    2. Minum air putih cukup.
    3. Pada faringitis virus, diberikan suplemen untuk peningkatan daya tahan tubuh.
    4. Pada faringitis bakteri, diberikan antibiotik Amoksisilin 50 mg/kgBB dosis dibagi 3 x/hari selama minimal 3 hari dan pada dewasa 3×500 mg selama minimal 3 hari.
    5. Pada faringitis fungal diberikan Nistatin 100.000-400.000 IU, 2x/hari.
    6. Jika diperlukan dapat diberikan obat batuk antitusif atau
      ekspektoran.
    7.  Analgetik-antipiretik.
    8. Kortikosteroid untuk menekan reaksi inflamasi sehingga mempercepat perbaikan klinis. Steroid yang diberikan dapat berupa Deksametason 3 x 0,5 mg pada dewasa selama 3 hari dan pada anak-anak 0,01 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 x/hari selama 3 hari.
  5. Petugas melakukan rujukan apabila terjadi komplikasi.
  6. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi.
  7. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien 
Faringitis Akut
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait

Pelayanan Umum

Rekaman Historis Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan