DERMATITIS ATOPIK










Ramli Randan
SOP No Dokumen 233/SOP/GRC/III/2019
No Revisi 0
Tanggal Terbit 04 Maret 2019
Halaman 1/2
Klinik Pratama Rawat Jalan
Gracia
1. Pengertian

Dermatitis Atopik (DA) adalah peradangan kulit berulang dan kronis dengan disertai gatal.

Kode ICD X untuk dermatitis atopik  L20 

2. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan  dermatitis atopik.

3. Kebijakan
  • Keputusan Kepala Klinik Gracia Nomor 98/SK/GRC/I/2023 tentang
    Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktis Klinik Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

 

5. Prosedur
  1. Petugas melakukan anamnesa dan ditemukan:
    1. Pasien datang dengan keluhan gatal yang bervariasi lokasinya, dapat hilang timbul sepanjang hari, tetapi umumnya lebih hebat pada malam hari.
    2. Pasien biasanya juga mempunyai riwayat sering merasa cemas, egois, frustasi, agresif, atau merasa tertekan.
  2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan ditemukan:
    1. Kulit penderita DA:
      • Kering pada perabaan.
      •  Pucat/redup.
      •  Jari tangan teraba dingin.
      •  Terdapat papul, likenifikasi, eritema, erosi, eksoriasi, esudasi dan krusta pada lokasi predileksi.
    2. Lokasi predileksi:
      1. Tipe bayi (infantil)
        • Dahi, pipi, kulit kepala, leher, pergelangan tangan dan tungkai, serta lutut (pada anak yang mulai merangkak).
        •  Lesi berupa eritema, papul vesikel halus, eksudatif, krusta.
      2. Tipe anak
        • Lipat siku, lipat lutut, pergelangan tangan bagian dalam.
          kelopak mata, leher, kadang-kadang di wajah.
        •  Lesi berupa papul, sedikit eksudatif, sedikit skuama,
          likenifikasi, erosi. Kadang-kadang disertai pustul.
      3.  Tipe remaja dan dewasa
        • Lipat siku, lipat lutut, samping leher, dahi, sekitar mata, tangan dan pergelangan tangan, kadang-kadang ditemukan setempat misalnya bibir mulut, bibir kelamin, puting susu, atau kulit kepala.
        • Lesi berupa plak papular eritematosa, skuama, likenifikasi, kadang-kadang erosi dan eksudasi, terjadi hiperpigmentasi.
  3. Petugas menegakkan diagnosa.
  4. Petugas melakukan tatalaksana:
    1. Melakukan modifikasi gaya hidup, yaitu:
      • Menemukan faktor risiko.
      • Menghindari bahan-bahan yang bersifat iritan termasuk
        pakaian seperti wol atau bahan sintetik.
      • Memakai sabun dengan pH netral dan mengandung pelembab.
      • Menjaga kebersihan bahan pakaian.
      • Menghindari pemakaian bahan kimia tambahan.
      •  Membilas badan segera setelah selesai berenang untuk menghindari kontak klorin yang terlalu lama.
      •  Menghindari stress psikis.
      •  Menghindari bahan pakaian terlalu tebal, ketat, kotor.
      •  Pada bayi, menjaga kebersihan di daerah popok, iritasi oleh kencing atau feses, dan hindari pemakaian bahan-bahan medicatedbaby oil.
      •  Menghindari pembersih yang mengandung antibakteri karena menginduksi resistensi.
    2. Pemberian farmakoterapi sebagai berikut:
      •  Topikal (2 kali sehari)
        • Pada lesi di kulit kepala, diberikan kortikosteroid topikal,
        seperti: Desonid krim 0,05% selama maksimal 2 minggu.
        • Pada kasus dengan manifestasi klinis likenifikasi dan
        hiperpigmentasi, dapat diberikan golongan betametason
        valerat krim 0,1%.
        • Pada kasus infeksi sekunder, perlu dipertimbangkan
        pemberian antibiotik topikal atau sistemik bila lesi meluas.
      • Oral sistemik
        • Antihistamin sedatif: CTM 3x 4 mg per hari
        selama maksimal 2 minggu atau setirizin 1 x 10 mg per hari selama maksimal 2 minggu.
        • Antihistamin non sedatif: loratadin 1×10 mg per hari selama maksimal 2 minggu.
  5. Petugas perlu merujuk apabila: 
    1. Dermatitis atopik luas dan berat.
    2. Dermatitis atopik rekalsitran atau dependent steroid.
    3. Bila diperlukan skin prick test/tes uji tusuk.
    4. Bila gejala tidak membaik dengan pengobatan standar selama 4
      minggu.
    5. Bila kelainan rekalsitran atau meluas sampai eritroderma
  6. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi.
  7. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien.

 

Dermatitis Atopik
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait

Pelayanan Umum 

Rekaman Historis Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan