DEMENSIA










Ramli Randan
SOP No Dokumen 192/SOP/GRC/III/2019
No Revisi 0
Tanggal Terbit 04 Maret 2019
Halaman 1/2
Klinik Pratama Rawat Jalan
Gracia
1. Pengertian

Demensia merupakan sindrom akibat penyakit otak yang bersifat kronik progresif, ditandai dengan kemunduran fungsi kognitif multiple, termasuk daya ingat (memori), daya pikir, daya tangkap (komprehensi), kemampuan belajar, orientasi, kalkulasi, visuospasial, bahasa dan daya nilai.

Kode ICD X untuk demensia adalah F03.9.

2. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan demensia

3. Kebijakan
  • Keputusan Kepala Klinik Gracia Nomor 98/SK/GRC/I/2023 tentang
    Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

5. Alat dan Bahan
6. Prosedur
  1. Petugas melakukan anamnesis dan menggalinya
    1. Keluhan utama adalah gangguan daya ingat, mudah lupa terhadap kejadian yang baru dialami, dan kesulitan mempelajari informasi baru
    2. Faktor Risiko
      • Usia > 60 tahun (usia lanjut).
      • Riwayat keluarga.
      • Adanya penyakit Alzheimer, serebrovaskular (hipertensi, penyakit jantung), atau diabetes mellitus.
  1. Petugas melakukan pemeriksaan fisik, untuk menemukan tanda-tanda berikut:
    1. Kesadaran sensorium baik.
    2. Penurunan daya ingat yang bersifat kronik dan progresif. Gangguan fungsi otak terutama berupa gangguan fungsi memori dan bahasa, seperti afasia, aphrasia, serta adanya kemunduran fungsi kognitif eksekutif.
    3. Dilakukan pemeriksaan untuk menyingkirkan adanya gangguan neurologik atau penyakit sistemik
  2. Petugas melakukan penegakan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
  3. Petugas melakukan tatalaksana: Non farmakologi
    1. Modifikasi faktor resiko yaitu kontrol penyakit fisik, lakukan aktifitas fisik sederhana seperti senam otak
      • Modifikasi lingkungan sekitar agar lebih nyaman dan aman bagi pasien.
      • Rencanakan aktivitas hidup sehari-hari (mandi, makan, dan lain-lain)
      • Ajarkan kepada keluarga agar dapat membantu mengenal barang milik pribadinya.
    2. Farmakologi
      • Jangan berikan inhibitor asetilkolinesterase (seperti: donepzil, galantamine dan rivastigmine) atau memantine secara rutin untuk semua kasus demensia.
      • Bila pasien berperilaku agresif, dapat diberikan antipsikotik dosis rendah, seperti: Haloperidol 0,5 – 1 mg/hari.
  1. Petugas melakukan rujukan dengan kriteria:
    • Pasien dirujuk untuk konfirmasi diagnosis dan penatalaksanaan lanjutan.
    • Apabila pasien menunjukkan gejala agresifitas dan membahayakan dirinya atau orang lain.
  2. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi.
  3. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien 
DEMENSIA
7. Diagram Alir -
8. Unit Terkait

Pelayanan Umum 

Rekaman Historis Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan