1. Pengertian |
Asma adalah penyakit heterogen, selalu dikarakteristikan dengan inflamasi kronik disaluran nafas.
Terdapat riwayat gejala repirasi seperti mengi, sesak, rasa berat dada dan batuk yang intensitasnya berbeda-beda berdasarkan variasi keterbatasan aliran udara ekspirasi.
Kode ICD X untuk asma bronkial adalah J45.
|
5. Prosedur |
- Petugas melakukan anamnesis dan didapatkan gejala khas asma yaitu:
- Terdapat lebih dari satu gejala (mengi, sesak, dada terasa berat) khususnya pada orang dewasa muda.
- Gejala sering memburuk dimalam hari atau pagi dini hari.
- Gejala bervariasi waktu dan intensitasnya.
- Gejala dipicu oleh infeksi virus, latihan, pajanan, allergen, perubahan cuaca, tertawa atau iritas seperti asap kendaraan, rokok atau bau yang sangat tajam.
- Petugas melakukan pemeriksaan fisik. Abnormalitas yang paling sering ditemukan adalah mengi ekspirasi saat pemeriksaan auskultasi, tetapi ini bisa saja hanya terdengar saat ekspirasi paksa. Mengi dapat juga tidak terdengar selama eksaserbasi asma yang berat karena penurunan aliran nafas yang dikenal dengan “silent chest”.
- Bila diperlukan, petugas melakukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan darah (eosinophil dalam darah).
- Petugas melakukan diagnosis dan klasifikasi asma bronkial. Klasifikasi asma bronkial:
- Petugas melakukan tatalaksana secara komprehensif, dengan :
- Pasien disarankan untuk mengidentifikasi serta mengendalikan faktor pencetusnya.
- Perlu dilakukan perencanaan dan pemberian pengobatan jangka panjang serta menetapkan pengobatan pada serangan akut dengan menggunakan kombinasi obat agonis beta-2 (Salbutamol) melalui nebulizer, inhalasi atau oral. Pada asma persisten berat, ditambahkan dengan Prednisolon/ metilprednisolon oral selang sehari 10 mg.
- Petugas menyarankan pasien untuk melakukan pemeriksaan penunjang lanjutan di rumah sakit (bila diperlukan):
- Foto toraks.
- Uji sensitifitas kulit.
- Spironimetri.
- Uji provokasi bronkus.
- Petugas memberikan konseling dan edukasi dengan memberikan informasi keadaan pasien dan keluarga mengenai :
- Seluk beluk penyakit, sifat penyakit, perubahan penyakit (apakah membaik atau memburuk), jenis dan mekanisme kerja obat-obatan dan mengetahui kapan harus meminta pertolongan dokter.
- Kontrol teratur antara lain untuk menilai dan memonitoring berat asma secara berkala.
- Pola hidup sehat.
- Menjelaskan pentingnya melaukan pencegahan dengan :
- Mengindari setiap pencetus.
- Menggunakan bronkodilator/steroid inhalasi sebelum melakukan exercise untuk mencegah exercise induced asthma).
- Petugas segera merujuk jika:
- Pasien sering terjadi eksaserbasi.
- Pada serangan asma akut sedang dan berat.
- Asma dengan komplikasi.
- Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi.
- Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien.
|