ARTRITIS GOUT










Ramli Randan
SOP No Dokumen 268/SOP/GRC/III/2019
No Revisi 0
Tanggal Terbit 04 Maret 2019
Halaman 1/2
Klinik Pratama Rawat Jalan
Gracia
1. Pengertian

Artiritis gout atau hiperurisemia adalah radang sendi yang diakibatkan deposisi kristal monosodium urat pada jaringan di sekitar sendi.

Kode ICD X untuk gout artritis adalah M10.

2. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan artritis gout.

3. Kebijakan
  • Keputusan Kepala Klinik Gracia Nomor 98/SK/GRC/I/2023 tentang
    Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi

Kementrian Kesehatan RI, Ikatan Dokter Indonesia. Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. Jakarta. 2014

5. Alat dan Bahan
6. Prosedur
  1. Petugas melakukan anamnesis dan menggalinya, berkaitan dengan:
    1. Keluhan:
      • Bengkak dan nyeri sendi yang mendadak, biasanya timbul pada malam hari
      • Bengkak disertai rasa panas dan kemerahan
      • Keluhan dapat disertai demam, menggigil, dan nyeri badan
      • Apabila serangan pertama, 90% kejadian hanya pada 1 sendi dan keluhan dapat menghilang dalam 3 – 10 hari walau tanpa pengobatan.
    2. Faktor resiko Faktor Resiko:
      • Usia dan jenis kelami
      • Obesitas
      • Alkohol
      • Hipertensi
      • Gangguan fungsi ginjal
      • Penyakit-penyakit metabolic
      • Pola diet
      • Obat: aspirin dosis rendah, diuretik, obat-obat TBC
    3. Faktor pencetus serangan nyeri sendi :
      • Trauma local
      • Diet tinggi purin
      • Minum alcohol
      • Kelelahan fisik
      • Stress
      • Tindakan operasi
      • Penggunaan diuretic
      • Penggunaan obat yang dapat meningkatkan kadar asam urat.
  2. Petugas melakukan pemeriksaan Fisik
    1. Keadaan umum tampak sehat atau kesakitan akibat nyeri sendi.
    2. Arthritis monoartikuler, melibatkan sendi MTP-1 atau sendi tarsal lainnya
    3. Sendi yang mengalami inflamasi tampak kemerahan dan bengkak.
  3. Petugas melakukan pemeriksaan penunjang berupa pemerikasaan kadar asam urat dalam darah
  4. Petugas melakukan diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan laboratorium
  5. Petugas memberikan tatalaksana berupa Mengatasi serangan akut dengan segera :
    1. Obat: analgetik, colcichine, kortikosteroid
      • Analgetik (NSAID bila tidak terdapat kontraindikasi) : Ibuprofen 2 x 400 mg / hari atau Piroksicam 2 x 1 tab / hari atau Na diclofenac 3 x 1 tab / hari.
      • Colchicine (efektif pada 24 jam pertama setelah serangan nyeri sendi timbul ), dosis oral 0,5 – 0,6 mg per hari dengan dosis maksimal 6 mg
      • Kortikosteroid sistemik (bila NSAID dan colcichine tidak berespon baik): Dexametasone 3 x 0,5 – 0,75 mg / hari.
    2. Mengelola hiperurisemia (menurunkan kadar asam urat) dan mencegah komplikasi lain
      • Obat penurun asam urat:
        • Agen penurun asam urat (tidak digunakan selama serangan akut). Allupurinol dimulai dari dosis terendah, 100 mg, bertahap dinaikan bila diperlukan, dengan dosis maksimal 800 mg/hari. Target terapi adalah kadar asam urat < 6 mg/dl.
      • Modifikasi lifestyle:
        • Minum cukup (8-10 gelas/hari)
        • Mengelola obesitas dan menjaga Berat badan ideal
        • Kurangi konsumsi alcohol
        • Pola diet sehat (rendah purin)
  6. Petugas memberikan rujukan apabila pasien mengalami komplikasi atau pasien memiliki komorbid, perlu dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam
  7. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi.
  8. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien 
ARTRITIS GOUT
7. Diagram Alir
8. Unit Terkait

Pelayanan Umum 

Rekaman Historis Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan