1. Pengertian |
Anemia adalah penurunan kadar Hemoglobin yang menyebabkan penurunan kadar oksigen yang didistribusikan ke seluruh tubuh sehingga menimbulkan berbagai keluhan (sindrom anemia).
Anemia dibagi menjadi:
- Anemia defisiensi besi
- Anemia hemolitik
- Anemia makrositik
- Anemia aplastic
- Anemia megaloblastik
Kode ICD X untuk anemia defisiensi besi adalah D50, anemia defisiensi vit B12 adalah D51, anemia defisiensi asam folat adalah D52, anemia megaloblastik adalah D53.1, anemia aplastic D61.9, sedangkan anemia hemolitik adalah D59.9.
|
5. Prosedur |
- Petugas melakukan anamnesis, terutama adanya keluhan:
- lemah, lesu, letih, lelah,
- penglihatan berkunang-kunang,
- pusing,
- telinga berdenging dan
- penurunan konsentrasi;
- adanya faktor risiko:
- Ibu hamil
- Remaja putri
- Pemakaian obat cephalosporin, chloramphenicol jangka panjang,
- Status gizi kurang
- Faktor ekonomi kurang.
- Petugas melakukan pemeriksaan keadaan umum, pengukuran tanda vital dan pemeriksaan fisik untuk menemukan tanda-tanda berikut:
- Mukokutaneus: pucat–indikator yang cukup baik, sianotik, atrofi papil lidah (anemia defisiensi besi dan anemia pernisiosa), alopesia (anemia defisiensi besi), ikterik (anemia hemolitik), koilonikia (anemia defisiensi besi), glositis (anemia pernisiosa), rambut kusam, vitiligo (anemia pernisiosa).
- Kardiovaskular : takikardi, bising jantung.
- Respirasi : frekuensi napas (takipnea).
- Mata: konjungtiva pucat.
- Tanda-tanda lain sesuai penyebab.
- Petugas melakukan permintaan pemeriksaan penunjang: Pemeriksaan darah Hemoglobin (Hb), Hematokrit (Ht), leukosit, trombosit, jumlah eritrosit, morfologi darah tepi (apusan darah tepi), MCV, MCH, MCHC, retikulosit
- Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan penunjang.
- Petugas melakukan tatalaksana:
- Mengatasi penyebab yang mendasarinya. Jika didapatkan kegawatan (misal: anemia gravis atau distres pernafasan), pasien segera dirujuk.
- Pada Anemia defisiensi besi
- Anemia dikoreksi peroral: 3 – 4x sehari dengan besi elemental 50 – 65 mg
- Sulfas ferrosus 3 x 1 tab (325 mg mengandung 65 mg besi elemental, 195; 39).
- Ferrous fumarat 3 x 1 tab (325; 107 dan 195; 64).
- Ferrous glukonat 3 x 1 tab (325; 39).
- Pasien diinformasikan mengenai efek samping obat: mual, muntah,
heartburn, konstipasi, diare, BAB kehitaman.
- Jika tidak dapat mentoleransi koreksi peroral atau kondisi akut maka dilakukan koreksi parenteral segera
- Pada anemia defisiensi asam folat dan defisiensi B12
- Anemia dikoreksi peroral dengan:
- Vitamin B12 80 mikrogram (dalam multivitamin).
- Asam folat 500 – 1000 mikrogram (untuk ibu hamil 1 mg).
- Rujuk ke RS untuk koreksi cepat (parenteral atau i.m) oleh dokter spesialis
- Rujuk ke RS untuk pemeriksaan Penunjang Lanjutan (bila diperlukan)
- Petugas melakukan edukasi, memberikan pengertian kepada pasien dan keluarganya tentang perjalanan penyakit dan tata laksananya, sehingga meningkatkan kesadaran dan kepatuhan dalam berobat serta meningkatkan kualitas hidup pasien.
- Petugas memberikan rujukan ke RS jika terdapat indikasi:
- Anemia berat dengan indikasi transfusi (Hb < 6 mg%).
- Anemia karena penyebab yang tidak termasuk kompetensi dokter layanan primer, dirujuk ke dokter spesialis penyakit dalam
- Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi.
- Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien
|