TENSION HEADACHE










Ramli Randan
SOP No Dokumen 116/SOP/GRC/III/2019
No Revisi 0
Tanggal Terbit 04 Maret 2019
Halaman 1/3
Klinik Pratama Rawat Jalan
Gracia
1. Pengertian

Tension headeache atau tension type headache (TTH) atau nyeri kepala tipe tegang adalah bentuk sakit kerpala yang paling sering dijumpai dan sering dihubungandengan jangka waktu dan peningkatan stress

Kode ICD X untuk TTH adalah G44.20.

2. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan TTH.

3. Kebijakan
  • Keputusan Kepala Klinik Gracia Nomor 98/SK/GRC/I/2023 tentang
    Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktis Klinik Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

5. Alat dan Bahan
6. Prosedur
  1. Petugas menggali anamnesis:
    1. Keluhan nyeri tersebar secara difus dan sifat nyerinya mulai dari ringan hingga sedang. Nyeri kepala tegang otot biasanya berlangsung selama 30 menit sehingga 1 minggu penuh. Nyeri dirasakan kadang-kadang atau terus menerus.
    2. Nyeri pada awalnya dirasakan pasien pada leher bagian belakang kemudian menjalar ke kepala bagian belakang selanjutnya menjalar ke bagian depan. Nyeri juga menjalar ke bahu. Nyeri kepala dirasakan seperti kepala berat, pegal, rasa kencang pada daerah bitemporal dan bioksipital, atau seperti diikat di sekeliling kepala.
    3. Nyeri kepala tipe ini tidak berdenyut, tidak disertai mual ataupun muntah tetapi anoreksia mungkin saja terjadi.
    4. Gejala lain yang juga dapat ditemukan seperti insomnia (gangguan tidur yang sering terbangun atau bangun dini hari), nafas pendek, konstipasi, berat badan menurun, palpitasi dan gangguan haid
  2. Petugas melakukan pemeriksaan tanda vital dan fisik, untuk menemukan tanda-tanda berikut:  tanda vital harus normal, pemeriksaan neurologis normal. Pemeriksaan yang dilakukan
    berupa pemeriksaan kepala dan leher serta pemeriksaan neurologis
    yang meliputi kekuatan motorik, refleks, koordinasi, dan sensoris. Pemeriksaan daya ingat jangka pendek dan fungsi mental pasien 
    dilakukan dengan menanyakan beberapa pertanyaan untuk  menyingkirkan berbagai penyakit yang serius yang memiliki gejala nyeri kepala seperti tumor atau aneurisma dan
    penyakit lainnya.
  3. Petugas menegakan diagnosa berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik. Anamnesis yang mendukung adalah adanya faktor psikis yang melatarbelakangi dan karakteristik gejala nyeri kepala (tipe, lokasi, frekuensi dan durasi nyeri) harus jelas.
  4. Petugas melakukan tatalaksana:
    1. Membina hubungan empati antara dokter dengan pasien. 
    2. Menjelaskan pasien bahwa tidak ditemukan kelainan fisik dalam rongga kepala atau otaknya dapat menghilangkan rasa takut akan adanya tumor otak atau penyakit intrakranial lainnya. 
    3. Penilaian adanya kecemasan atau depresi harus segera dilakukan. pengobatan harus ditujukan kepada penyakit yang mendasari dengan obat anti cemas atau anti depresi serta modifikasi pola hidup yang salah, disamping pengobatan nyeri kepalanya.
    4. Saat nyeri timbul dapat diberikan beberapa obat untuk menghentikan atau mengurangi sakit yang dirasakan saat serangan muncul seperti : acetaminophen dan NSAID seperti aspirin, ibuprofen. Pengobatan dapat dikombinasi dengan kafein atau obat sedative biasa digunakan bersamaan. Cara ini lebih efektif untuk menghilangkan sakitnya, tetapi jangan digunakan lebih dari 2 hari dalam seminggu dan penggunaannya harus diawasi oleh dokter.
  5. Petugas memberikan konseling dan edukasi kepada pasien dan keluarganya
    1. Keluarga ikut menyakinkan pasien bahwa tidak ditemukan kelainan fisik dalam rongga kepala atau otaknya
    2. Keluarga ikut membantu mengurangi kecemasaan atau depresi pasien, serta menilai adanya kecemasanatau depresi pada pasien
  1. Petugas memberikan rujukan apabila
    1. Bila nyeri kepala tidak membaik maka dirujuk ke fasalitas pelayanan kesehatan sekunder yang memiliki dokter spesialis saraf
    2. Bila depresi berat dengan kemungkinan bunuh diri maka pasien harus dirujuk ke pelayanan sekunder yang memiliki dokter spesialis jiwa.
  2. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi.
  3. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien 
TENSION HEADACHE
7. Diagram Alir -
8. Unit Terkait

Pelayanan UmumĀ 

Rekaman Historis Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan