RHINITIS VASOMOTOR










Ramli Randan
SOP No Dokumen 67/SOP/GRC/III/2019
No Revisi 0
Tanggal Terbit 04 Maret 2019
Halaman 1/2
Klinik Pratama Rawat Jalan
Gracia
1. Pengertian

Rhinitis vasomotor adalah salah satu bentuk rhinitis kronik yang tidak diketahui peenyebabnya (idiopatik), tanoa adaya infeksi, alergi, eosinophilia, perubahan hormonal, dan pajanan obat (kontrasepsi oral, antihipertensi, B-blocker, aspirin, klorpromazin, dan obat topical hidung dekongestan).

Kode ICD X untuk rhinitis vasomotor adalah J30.0.

2. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan rhinitis vasomotor.

3. Kebijakan
  • Keputusan Kepala Klinik Gracia Nomor 98/SK/GRC/I/2023 tentang
    Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

5. Alat dan Bahan
6. Prosedur
  1. Petugas melakukan anamnesis, terutama adanya
    1. keluhan (trias alergi) terutama pada pagi hari
      • hidung tersumbat bergantian kanan dan kiri tergantung posisi tidur
      • rinorea bersifat serosa atau mucus, kadang jumlahnya agak banyak
      • lebih jarang bersin disbanding rhinitis alergi
      • lebih sering terjadi pada wanita
    2. faktor resiko :
      • obat-obatan yang menekan dan menghambat kerja saraf simpatis (ergotamine, klorpromazine, obat anti hipertensi, dan obat vasokonstriktor topical)
      • faktor disik seperti iritasi asap rokok, udara dingin, kelembaban udara yang tinggi, bau yang menyengat
      • faktor endokrin seperti kehamila, masa pubertas, pemakaian kontrasepsi oral
      • faktor psikis seperti rasa cemas, tegang, dan stres
  2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yaitu :
    1. Rinoskopi anterior
      • Konka inferior membesar, warna merah gelap atau pucat
      • Sekret serora, jumlahnya tidak banyak
    2. Pada kulit kemungkinan tanda dermatitis atopi
  3. Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik
  4. Petugas melakukan tatalaksana berupa:
    1. Non medikamentosa
      • Konka yang edema, diberi tampon hidung dengan epinefrin 1/10.000
      • Konka yang hipertrofi, menggunakan larutan AgNO3 25% atau TCA
    2. Medikamentosa
      • Kortikosteroid topical
        • Budesonide 1-2 x/hari, 100-200 mcg/hr, dapat ditingkatkan sampai 400 mcg/hr
        • Fluticasone propionate 1x/hr dgn dosis 200 mcg selama 1-2 bulan
      • Antikolinergik topikal
      • Terapi oral sistemik
        • Dekongestan (pseudoefedrin, fenipropalamin, fenilefrin)
        • Anti histamine (difenhidramin, klorfeniramin, loratadine, cetirizine)
  5. Petugas melakukan konseling dan eduksi dengan :
    1. Mengidentifikasi dan menghindari faktor pencetus
    2. Berhenti merokok
  6. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi.
  7. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien 
RHINITIS VASOMOTOR
7. Diagram Alir -
8. Unit Terkait

Pelayanan UmumĀ 

Rekaman Historis Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan