LIMFADENITIS










Ramli Randan
SOP No Dokumen 229/SOP/GRC/III/2019
No Revisi 0
Tanggal Terbit 04 Maret 2019
Halaman 1/2
Klinik Pratama Rawat Jalan
Gracia
1. Pengertian

Limfadenitis adalah peradangan pada satu atau beberapa kelenjar getah bening. Limfadenitis bisa disebabkan oleh infeksi dari berbagai organisme, yaitu bakteri, virus, protozoa, riketsia atau jamur.

Kode ICD X untuk limfadenitis akut adalah L04, sedangkan limfadenitis kronik adalah I88.1.

2. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan limfadenitis.

3. Kebijakan
  • Keputusan Kepala Klinik Gracia Nomor 98/SK/GRC/I/2023 tentang
    Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

5. Alat dan Bahan
6. Prosedur
  1. Petugas melakukan anamnesis dan menggalinya.
    • Keluhan:
      • Pembengkakan kelenjar getah bening
      • Demam
      • Kehilangan nafsu makan
      • Keringat berlebihan
      • Nadi cepat
      • Kelemahan
      • Nyeri tenggorok dan batuk bila disebabkan oleh infeksi saluran pernapasan bagian atas
      • Nyeri sendi bila disebabkan oleh penyakit kolagen atau penyakit serum (serum sickness)
    • Faktor Risiko:
      • Riwayat penyakit seperti tonsilitis yang disebabkan oleh bakteri streptokokus, infeksi gigi dan gusi yang disebabkan oleh bakteri anaerob.
      • Riwayat perjalanan dan pekerjaan ke daerah endemis penyakit Tripanosomiasis, Tularemia.
      • Paparan terhadap infeksi/kontak sebelumnya kepada orang dengan infeksi saluran nafas atas, faringitis oleh Streptococcus, atau tuberculosis
  2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh dan status mental.
    • Pembesaran kelenjar getah bening (KGB)
    • Nyeri tekan bila disebabkan oleh infeksi bakteri
    • Kemerahan dan hangat pada perabaan mengarah kepada infeksi bakteri
    • Fluktuasi menandakan terjadinya abses
    • Teraba keras dan tidak dapat digerakkan dari jaringan sekitarnya untuk keganasan
    • Pada infeksi mikobakterium pembesaran kelenjar berlangsung lama mingguan-bulanan, KGB menjadi fluktuatif dan kulit diatasnya menjadi tipis, dan dapat pecah.
    • Tenggorokan hiperemis, bercak-bercak putih pada tonsil, bintik-bintik merah pada langit-langit mengarahkan infeksi bakteri streptokokus.
    • Selaput pada dinding tenggorok, tonsil, langit-langit yang sulit dilepas dan bila dilepas berdarah, pembengkakan pada jaringan lunak leher (bull neck) mengarahkan kepada infeksi Difteri.
    • Faringitis, ruam-ruam dan pembesaran limpa mengarahkan kepada infeksi Epstein Barr Virus.
    • Radang pada selaput mata dan bercak koplik mengarahkan kepada Campak.
    • Bintik-bintik perdarahan (bintik merah yang tidak hilang dengan penekanan), pucat, memar yang tidak jelas penyebabnya, disertai pembesaran hati dan limpa mengarahkan kepada leukemia.
  3. Petugas melakukan diagnosis dan menetapkan derajat dan keparahan penyakit
  1. Petugas melakukan tatalaksana sesuai penyakit dan tingkat keparahan.
    • Petugas mengedukasi pasien pentingnya menjaga kesehatan dan kebersihan badan yang bisa membantu mencegah terjadinya berbagai infeksi.
    • Petugas mengedukasi pasien untuk membantu mengurangi rasa sakit, kelenjar getah bening yang terkena bisa dikompres hangat.
    • Tata laksana pembesaran KGB leher sesuai penyebab.
    • Pelacakan penyebab pembesaran KGB
  2. Petugas melakukan rujukan jika ditemukan:
    • Kegagalan untuk mengecil setelah 4-6 minggu dirujuk untuk mencari penyebabnya (indikasi untuk dilaksanakan biopsi kelenjar getah bening).
    • Biopsi dilakukan bila terdapat tanda dan gejala yang mengarahkan kepada keganasan, KGB yang menetap atau bertambah besar dengan pengobatan yang tepat, atau diagnosis belum dapat ditegakkan.
  3. Petugas melakukan Konseling dan Edukasi
    • Keluarga turut menjaga kesehatan dan kebersihan sehingga mencegah terjadinya berbagai infeksi dan penularan.
    • Keluarga turut mendukung dengan memotivasi pasien dalam pengobatan.
  4. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi.
  5. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien 
LIMFADENITIS
7. Diagram Alir
8. Unit Terkait

Pelayanan UmumĀ 

Rekaman Historis Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan