6. Prosedur |
- Petugas melakukan anamnesis dan mendapati keluhan:
- Rasa gemetar.
- Perasaan lapar.
- Pusing.
- Keringat dingin.
- Jantung berdebar.
- Gelisah.
- Penurunan kesadaran bahkan sampai koma dengan atau tanpa kejang.
- Petugas menanyakan pada pasien atau keluarga adanya riwayat penggunan preparat insulin atau obat hipoglemik oral, dosis terakhir, waktu pemakaian terakhir, perubahan dosis, waktu makan terakhir, jumlah asupan makanan, aktivitas fisik yang dilakukan.
- Petugas melakukan pemeriksaan fisik:
- Tampak pucat
- Diaphoresis/keringat dingin
- Tekanan darah menurun
- Frekuensi denyut jantung meningkat
- Penurunan kesadaran
- Defisit neurologik fokal (refleks patologis positif pada satu sisi tubuh) sesaat.
- Petugas melakukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan kadar gula darah sewaktu.
- Petugas melakukan diagnosis berdasarkan anamnesis,pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang. Trias whipple untuk hipoglikemia secara umum:
- Gejala yang konsisten dengan hipoglikemia.
- Kadar glukosa plasma rendah.
- Gejala mereda setelah kadar glukosa plasma meningkat.
- Petugas Tatalaksana sesuai penyakit dan tingkat keparahan.
- Stadium awal (pasien masih sadar)
- Berikan gula murni 30 gram (2 sendok makan) atau sirop/permen atau gula murni dan makanan yang mengandung karbohidrat.
- Hentikan obat hipoglikemik sementara. Pantau glukosa darah sewaktu tiap 1 – 2 jam.
- Pertahankan GD sekitar 200 mg/dL (bila sebelumnya tidak sadar).
- Cari penyebab hipoglikemia dengan anamnesis baik auto maupun allo anamnesis.
- Stadium Lanjut (pasien tidak sadar)
- Berikan larutan destrosa 40% sebanyak 2 flacon (=50 mL) bolus intravena.
- Infus cairan dekstros 10 % 20 tpm ( 1 kolf = 6 jam)
- Periksa GDS setiap satu jam setelah pemberian dekstrosa 40%:
- Bila GDS< 50 mg/dL: bolus dekstrosa 40 % 50 mL IV.
- Bila GDS<100 mg/dL: bolus dekstrosa 40 % 25 mL IV.
- Bila GDS 100–200 mg /dL: tanpa bolus dekstrosa 40%.
- Bila GDS> 200 mg/dL: pertimbangan menurunkan kecepatan drip dekstrosa 10 %.
- Bila GDS> 100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut–turut,
pemantauan GDS setiap 2 jam, dengan protokol sesuai diatas, bila GDS >200 mg/dL – pertimbangkan mengganti infus dengan dekstrosa 5 % atau NaCI 0,9 %.
- Bila GDS > 100 mg/dL sebanyak 3 kali berturut-turut, protokol hipoglikemi dihentikan.
- Petugas melakukan rujukan jika:
- ditemukan pasien hipoglikemia dengan penurunan kesadaran (spesialis penyakit dalam) setelah diberikan dekstrose 40% bolus dan infus dekstrose 10% dengan tetesan 6 jam per kolf.
- hipoglikemi tidak teratasi setelah 2 jam tahap pertama
protokol penanganan.
- Petugas melakukan Konseling dan Edukasi untuk hendaknya selalu membawa tablet glukosa karena efeknya cepat timbul dan memberikan sejumlah gula yang konsisten.
- Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi.
- Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien.
|