5. Prosedur |
- Petugas melakukan anamnesa dan mengalinya
- Keluhan:
- Gatal pada tepi kelopak mata.
- Rasa panas pada tepi kelopak mata
- Merah/hiperemi pada tepi kelopak mata.
- Terbentuk sisik yang keras dan krusta terutama di sekitar dasar bulu mata.
- Kerontokan bulu mata
- Putih pada bulu mata
- Keluar sekret yang mengering selama tidur.
- Faktor resiko:
-
-
- Kelainan kulit, misalnya dermatitis seboroik
- Higiene personal dan lingkungan yang kurang baik.
- Petugas melakukan pemeriksaan fisik, untuk menemukan tanda-tanda berikut:
- Skuama atau krusta pada tepi kelopak
- Bulu mata rontok
- Terdapat tukak yang dangkal pada tepi kelopak mata.
- Terdapat pembengkakan dan merah pada kelopak mata.
- Terdapat krusta yang melekat erat pada tepi kelopak mata, jika krusta dilepaskan bisa terjadi perdarahan.
- Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan fisik
- Petugas melakukan tatalaksana
- Tatalaksana Non-medikamentosa :
- Membersihkan kelopak mata dengan kapas yang dibasahi dengan air hangat
- Kompres air hangat 5-10 menit
- Tatalaksana Medikamentosa
- Apabila ditemukan ulkus pada kelopak mata, dapat diberikan salep atau tetes mata antibiotik hingga gejala menghilang.
- Petugas memberikan konseling dan edukasi kepada pasien dan keluarganya
- Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga bahwa kulit kepala, alis mata dan tepi palpebra harus selalu dibersihkan terutama pada pasien dengan dermatitis seboroik.
- Membantu pasien dan keluarga untuk menjaga higiene personal dan lingkungan
- Petugas memberikan rujukan apabila blefaritis menunjukan kelainan seperti:
- Tajam penglihatan menurun
- Nyeri sedang atau berat.
- Kemerahan yang berat atau kronik
- Terdapat keterlibatan kornea
- Episode rekuren
- Tidak respon terhadap terapi
- Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke unit farmasi.
- Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien
|