PENANGANAN EKLAMPSIA










Ramli Randan
SOP No Dokumen 219/SOP/GRC/III/2019
No Revisi 0
Tanggal Terbit 04 Maret 2019
Halaman 1/2
Klinik Pratama Rawat Jalan
Gracia
1. Pengertian

Eklamsia adalah kelainan akut pada preeklamsia ringan atau berat dalam kehamilan, persalianan  atau nifas yang ditandai dengan timbulnya kejang dengan atau tanpa penurunan kesadaran (gangguan sistem syaraf puat)

 

2. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penanganan eklampsia.

3. Kebijakan
  • Keputusan Kepala Klinik Gracia Nomor 98/SK/GRC/I/2023 tentang
    Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi

Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka sarwono : Jakarta 2016

5. Alat dan Bahan
6. Prosedur

Bidan Harus  :

  1. Selalu waspada terhadap gejala dan tanda preeklampsia ringan. Pantau tekanan darah ibu hamil pada setiap pemeriksaan antenatal, selama proses persalinan, dan masa nifas.
  2. Selalu waspada terhadap tanda dan gejala preeklampsia berat.
  3. Catat tekanan darah ibu, segera periksa adanya gejala dan tanda preeklampsia atau eklampsia. Gejala dan tanda preeklampsia berat, memerlukan penanganan yang cepat karena besar kemungkinan terjadi eklampsia. Kecepatan bertindak sangat penting.
  4. Penanganan preeklampsia berat dan eklamsia sama :
    1. Cari pertolongan segera untuk mengatur rujukan ibu rutin ke rumah sakit. Jelaskan dengan tenang dan secepatnya kepada ibu, suami dan keluarga tentang apa yang terjadi.
    2. Biarkan ibu pada posisi miring ke kiri, berikan oksigen (4-6 liter/menit) jika ada.
    3. Berikan IV ringer laktat 500 cc dengan jarum berlubang besar (16 dan 18 G)
    4. Berikan MgSO4 (sama seperti pemberian pada Preeklamsia)
    5. Jika terjadi kejang, baringkan ibu pada posisi miring ke kiri, di bagian tempat tidur atau lantai yang aman, mencegah ibu terjatuh tapi jangan mengikat ibu.
    6. Jika ada kesempatan, letakkan benda yang dibugkus dengan kain lembut diantara gigi ibu. Jangan memaksakan membuka mulut ibu ketika terjadi.
    7. Setelah kejang berlalu, hisap lendir pada mulut dan tenggorokan ibu bila perlu.
  5. Pemantauan dengan cermat tanda dan gejala keracunan MgSO4 sebagai berikut :
    1. Frekuensi pernafasan < 16 kali/menit
    2. Pengeluaran air seni < 30 cc/jam selama 4 jam terakhir
  6. Jangan berikan dosis MgSO4 selanjutnya bila ditemukan tanda-tanda dan gejala keracunan tersebutdi atas.
  7. Jika terjadi henti nafas (apnea) setelah pemberian MgSO4, berikan Kalsium Glukosa 1 gr (10 cc dalam larutan 10%) IV perlahan-lahan sampai pernafasan mulai lagi. Lakukan ventilasi ibu dengan menggunakan ambu bag dan masker.
  8. Bila ibu mengalami koma, pastikan posisi ibu dibaringkan miring kekiri dengan kepala sedikit ditegahkan agar jalan nafas terbuka.
  9. Catat semua obat yang diberikan, keadaan ibu, termasuk tekanan darahnya setiap 15 menit.
  10. Bawa segera ibu kerumah sakit setelah serangan kejang berikutnya. Dampingi ibu dalam perjalanan dan berikan obat-obatan lagi jika perlu (sesuai SOP rujukan Kebidanan)

FASE KEJANG PADA EKLAMPSIA

  • Awal : berlangsung 10-20 detik, bola mata berputar-putar membelalak, muka dan otot tangan kejang-kejang, penurunan kesadaran.
  • Tonik : berlangsung 10-20 detik, otot-otot berkontrasi dengan kuat, spasme diafragma, pernafasan berhenti, mukosa, anggota badan dan bibir menjadi biru, punggung melenting, gigi terkurap dan mata menonjol.
  • Klonik : berlangsung 1-2 menit, otot-otot berkontraksi dengan kuat, air liur berbusa,bernafas sulit, terjadi aspirasi air liur, muka tampak sembab, lidah bisa tergigit.
  • Koma: berlangsung beberapa menit sapai berjam-jam, tergantung individu, nafas ngorok dan cepat, muka bengkak, tidak sianotik, dapat terjadi kejang, karena itu perlu perawatan hati-hati dan pemberian obat penenang.

Ingat.!

  • Ibu harus belajar mengenali tanda dan gejala preeklamsia, dan harus dianjurkan untuk mencari perawatan bidan, puskesmas atau rumah sakit bila mengalami tanda preeklamsi (nyeri kepala hebat, gangguan penglihatan, nyeri epigastrik, pembengkakan pada wajah)
  • Memantau dengan cermat tekanan darah ibu hamil, ibu hamil dalam proses persalinan, dan ibu dalam masa nifas
  • Memantau dengan cermat tekanan darahnya naik, preeklamsi dan eklamsi.
  • Jangan berikan metergin pada ibu yang tekanan darahnya naik, preeklamsi dan eklamsi.
  • Beberapa wanita dengan eklamsia memiliki tekanan darah yang normal. Tangani semua ibu yang mengalami sebagai ibu dengan eklamsia hingga ditentukan diagnosa lain.
  • Selalu waspada untuk segera merujuk ibu yang mengalami preeklampsia.
PENANGANAN EKLAMPSIA
7. Diagram Alir -
8. Unit Terkait
  1. Ruang Tindakan 
  2. KIA
Rekaman Historis Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan