PEMASANGAN KATETER URINE










Ramli Randan
SOP No Dokumen 259/SOP/GRC/III/2019
No Revisi 0
Tanggal Terbit 04 Maret 2019
Halaman 1/2
Klinik Pratama Rawat Jalan
Gracia
1. Pengertian
  1. Kateter adalah selang yang digunakan untuk memasukkan atau mengeluarkan cairan.
  2. Kateterisasi urinarius adalah memasukkan kateter melalui uretra ke dalam kandung kemih dengan tujuan mengeluarkan urin. Kateterisasi urine sedapat mungkin tidak dilakukan kecuali bila sangat diperlukan, karena dapat menyebablkan infeksi nosokomial
2. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan pemasangan kateter urine.

3. Kebijakan
  • Keputusan Kepala Klinik Gracia Nomor 98/SK/GRC/I/2023 tentang
    Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi
5. Alat dan Bahan
6. Prosedur

1. Hal yang harus diperhatikan 

  1. Observasi letak meatus uret
  2. Kaji adanya riwayat penyakit genetalia
  3. Kaji waktu berkemih terakhir.

2. Alat dan bahan 

  1. Bak instrumen steril berisi : pinset anatomis, kasa
  2.  Kom
  3.  Kateter sesuai ukutan
  4.  Sarung tangan steril
  5.  Sarung tagan bersih
  6.  Cairan antiseptic
  7.  Spuit 10 cc atau 20 cc berisi aquadest/NaCl steril
  8.  KY jelly
  9.  Urine bag
  10. Plaster
  11.  Gunting verban
  12. Selimut mandi
  13. Tirai/sampiran
  14. Perlak dan pengalas
  15. Bengkok/nierbekken
  16. Tempat specimen (jika perlu)

3. Tahap Pra Interaksi

  1. Mengucapkan salam terapeutik dan memeprkenalkan dir
  2. Validasi data : nama klien dan data lain terika
  3. Meminta persetujuan tindaka
  4. Menyampaikan/menjelaskan tujuan tindaka
  5. Menyampaikan/menjelaskan langkah-langkah prosedu
  6. Membuat kontrak dan kesepakatan untuk pelaksanaan tindakan

3. Tahap Interasksi

  1. Memberikan sampiran dan menjaga privac
  2. Mengatur posisi pasien (wanita:posisi dorsal recumbent, pria:posisi supine dan melepaskan pakaian bawa
  3. Memasang perlak, penglas di bawah bokong pasie
  4. Menutup  area pinggang dengan selimut pasien serta menutup bagian ekstremitas bawah dengan selimut mandi sehingga hanya area perineal yang terpaja
  5. Meletakkan nierbekken di antara paha pasie
  6. Menyiapkan cairan antiseptic ke dalam ko
  7. Gunakan sarung tangan bersi
  8. Membersihkan genetalia dengan cairan antisepti
  9. Buka sarung tangan dan simpan nierbekken atau buang ke kantong plastic yang telah disediaka
  10. Buka bungkusan luar set kateter dan urin bag dan kemudian simpan di alas steril. Jika pemasangan kateter dilakukan sendiri, maka siapkan KY jelly di dalam bak sterik. Jangan menyentuh area steri
  11. Gunakan sarung tangan steri
  12. Buka sebagian bungkusan dalam kateter, pegang kateter dan berikan jelly pada ujung kateter (dengan meminta bantuan atau dilakukan sendiri) dengan tetap mempertahankan teknik steril           
  13. Posisikan penis tegak lurus 900 dengan tubuh pasien  (pada laki-laki)                            
  14. Buka labio minora menggunakan ibu jari dan telunjuk atau telunjuk dengan jari tengah tangan tidak dominan (pada wanita)
  15. Dengan menggunakan pinset atau tangan dominan, masukkan kateter perlahan-lahan hingga ujung kateter. Anjurkan pasien untuk menarik nafas saat kateter dimasukkan. Kaji kelancaran pemasukan kateter jika ada hambatan berhenti sejenak kemudian dicoba lagi. Jika masih ada tahanan kateterisasi dihentikan
  16. Pastikan nierbekken yang telah disiapkan berasa di ujung kateter agar urine tidak tumpah. Setelah urin mengalir, ambil specimen urin bila diperlukan. Lalu segera sambungkan kateter dengan urine ba
  17. Kembangkan balon kateter dengan aquadest/NaCl steril sesuai volume yang tertera pada label spesifikasi kateter yang dipaka
  18. Tarik kateter keluar secara perlahan untuk memastikan balon kateter sudah terfiksasi dengan baik dalam vesika urinaria
  19. Bersihkan jelly yang tersisa pada kateter dengan kas
  20. Fiksasi kateteri : Pada pasien laki-laki difiksasi dengan plester pada abdomen. Pada pasien wanita kateter difiksasi dengan plester pada pangkal pah
  21. Menempatkan urine bag di tempat tidur pada posisi yang lebih rendah dari kandung kem
  22. Lepaskan duk dan pengalas serta bereskan alat
  23. Lepaskan sarung tang
  24. Rapihkan kembali pasien

4. Tahap Terminasi

  1. Menginformasikan hasil tersebut kepada klien dan evaluasi tujuan
  2. Kontrak pertemuan selanjutnya dan mengucapkan salam terminasi
  3. Merapikan alat dan mengembalikan ke tempat semula (ruang penyimpanan).
  4. Mencuci tangan

5. Tahap Evaluasi

  1. Mengobservasi respon klien selama dan sesudah prosedur pemasangan kateter.
  2. Mengevaluasi produksi urine     

6. Tahap Dokumentasi

  1. Mencatat prosedur dan respon klien selama prosedur
  2. Mencatat waktu tindakan (hari tanggal, jam).
  3. Mencatat nama perawat yang melakukan tindakan/tanda tangan

 

PEMASANGAN KATETER URINE
7. Diagram Alir -
8. Unit Terkait
Rekaman Historis Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan