CARDIORESPIRATORY ARREST










Ramli Randan
SOP No Dokumen 131/SOP/GRC/III/2019
No Revisi 0
Tanggal Terbit 04 Maret 2019
Halaman 1/2
Klinik Pratama Rawat Jalan
Gracia
1. Pengertian

Cardiorespiratory Arrest (CRA) adalah kondisi kegawatdaruratan karena berhentinya aktivitas jantung paru secara mendadak yang mengakibatkan kegagalan sistem sirkulasi. Hal ini disebabkan oleh malfungsi mekanik jantung paru atau elektrik jantung.

Kode ICD X untuk CRA adalah R09.2

2. Tujuan

Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan cardiorespiratory arrest.

3. Kebijakan
  • Keputusan Kepala Klinik Gracia Nomor 98/SK/GRC/I/2023 tentang
    Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktis Klinik Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama.

5. Prosedur
  1. Petugas melakukan anamnesa dan didapatkan keluhan pasien pingsan mendadak dengan henti jantung dan paru. Sebelumnya, dapat ditandai dengan fase prodromal berupa nyeri dada, sesak, berdebar dan lemah.
  2. Petugas melakukan pemeriksaan tanda vital ditemukan:
    1. Pasien tidak sadar
    2. Tidak ada nafas
    3. Tidak teraba denyut nadi di arteri-arteri besar (karotis dan
      femoralis).
  3. Petugas melakukan resusitasi jantung paru pada pasien sesegera mungkin sambil melakukan anamnesis dan EKG (bila diperlukan).
  4. Petugas memasang oksigen dan IV line.
  5. Petugas menanyakan kepada keluarga atau pengantar pasien untuk
    mencari penyebab terjadinya CRA antara lain:
    1. 5 H (hipovolemia, hipoksia,  asidosis, hiper atau hipokalemia dan hipotermia).
    2. 5 T (tension pneumothorax, tamponade, tablet atau overdosis obat, trombosis koroner, dan thrombosis pulmoner), tersedak,
      tenggelam, gagal jantung akut, emboli paru, atau keracunan
      karbon monoksida.
  6. Bila dilakukan pemeriksaan rekam jantung (EKG), hasil gambaran EKG biasanya menunjukkan gambaran VF (Ventricular Fibrillation). Dapat pula terjadi asistol, yang survival ratenya lebih rendah daripada VF.
  7. Petugas memberitahu keluarga mengenai kondisi pasien dan tindak lanjut dari tindakan yang telah dilakukan, serta meminta keluarga untuk tetap tenang pada kondisi tersebut.
  8. Petugas memonitor kondisi pasien hingga proses rujukan ke spesialis.
  9. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnosa, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis pasien.
CARDIORESPIRATORY ARREST
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait

Pelayanan UmumĀ 

Rekaman Historis Perubahan
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Diberlakukan